TOKYO. Posisi euro melemah terhadap yen pada transaksi pagi ini (5/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.43 waktu Tokyo, euro melemah 0,2% menjadi 124,60 yen. Padahal, kemarin, euro sudah melemah 1,4% yang merupakan penurunan terbesar sejak 25 Juni lalu.Sementara itu, jika berhadapan dengan dollar AS, posisi euro tak banyak mencatat perubahan di level US$ 1,3509. Sedangkan yen menguat 0,2% menjadi 92,22 per dollar AS, setelah kemarin melemah hingga ke posisi 93,18. Ini merupakan level terlemah sejak 13 Mei 2010 lalu. Pelemahan euro terjadi seiring adanya tuduhan tindak pidana korupsi yang ditujukan kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy. Selain itu, pasar juga melihat tingginya ketidakpastian menjelang pelaksanaan pemilihan umum di Italia pada bulan ini. "Risiko yang ada adalah pelemahan bagi euro dam koreksi menuju US$ 1,34 sepertinya mungkin terjadi," jelas Robert Rennie, chief currency strategist Westpac Banking Corp di Sydney. Dia menambahkan, pembelian aset-aset pada zona Eropa menjadi lebih sulit saat outlook politik Eropa menjadi suatu hal yang mencemaskan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Outlook politik mencemaskan, euro tak bertenaga
TOKYO. Posisi euro melemah terhadap yen pada transaksi pagi ini (5/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.43 waktu Tokyo, euro melemah 0,2% menjadi 124,60 yen. Padahal, kemarin, euro sudah melemah 1,4% yang merupakan penurunan terbesar sejak 25 Juni lalu.Sementara itu, jika berhadapan dengan dollar AS, posisi euro tak banyak mencatat perubahan di level US$ 1,3509. Sedangkan yen menguat 0,2% menjadi 92,22 per dollar AS, setelah kemarin melemah hingga ke posisi 93,18. Ini merupakan level terlemah sejak 13 Mei 2010 lalu. Pelemahan euro terjadi seiring adanya tuduhan tindak pidana korupsi yang ditujukan kepada Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy. Selain itu, pasar juga melihat tingginya ketidakpastian menjelang pelaksanaan pemilihan umum di Italia pada bulan ini. "Risiko yang ada adalah pelemahan bagi euro dam koreksi menuju US$ 1,34 sepertinya mungkin terjadi," jelas Robert Rennie, chief currency strategist Westpac Banking Corp di Sydney. Dia menambahkan, pembelian aset-aset pada zona Eropa menjadi lebih sulit saat outlook politik Eropa menjadi suatu hal yang mencemaskan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News