JAKARTA. Sentimen dari Amerika Serikat (AS) dan China menjaga harga nikel untuk terus bergerak dalam tren positif. Analis memperkirakan kenaikan harga nikel akan berlanjut hingga awal 2017. Mengutip Bloomberg, Selasa (15/11) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,31% ke level US$ 11.295 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir pun nikel menanjak 0,31%. Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menggenjot sektor infrastruktur membuat nikel kemungkinan akan terus menanjak.
Pekan lalu, nikel sempat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari satu tahun di US$ 11.575 per metrik ton setelah Trump mengumumkan janji untuk meningkatkan anggaran infrastruktur AS. "Sentimen harga nikel masih bullish. Penurunan harga yang sempat terjadi beberapa hari ini hanya konsolidasi setelah reli pasca terpilihnya Trump," kata Andri. Goldman Sachs memprediksi nikel akan menjadi komoditas yang paling diuntungkan dengan rencana pembangunan infrastruktur AS.