Outlook rating naik, ini rencana Aneka Tambang (ANTM) selanjutnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard & Poor's (S&P) mengerek outlook peringkat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dari stable ke positive dengan rating B-.

"Outlook positif dalam 12 bulan mencerminkan pandangan kami bahwa ANTM akan meningkatkan penjualan bijih nikel dan kapasitas feronikel baik domestik maupun ekspor, serta menyelesaikan struktur modal anak usahanya, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA)," ungkap Eric C. Nietsch, primary credit analyst S&P Global dalam pemeringkatan pada 10 Juli 2018 lalu.

S&P mengungkapkan, outlook bisa kembali ke stable jika ANTM tidak bisa memperbaiki aliran kas dan operasional sehingga leverage mencapai lebih dari 5 kali serta likuiditas emiten ini menurun. Gangguan pabrik di Pomalaa serta tambahan investasi baru lebih dari Rp 3triliun yang direncanakan juga akan menekan likuiditas dan menurunkan outlook ANTM.


Di sisi lain, peringkat ANTM bisa naik jika emiten pelat merah ini mampu memperbaiki laba. Misalnya, jika ANTM mengantongi izin ekspor bijih nikel yang lebih tinggi, meningkatkan penjualan bijih nikel domestik, serta menyelesaikan permodalan ICA.

Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur Utama ANTM mengatakan, pihaknya mencatatkan kinerja gemilang sepanjang kuartal pertama lalu. ANTM pun mengimplementasikan rencana strategis yang berorientasi pada pengembangan hilir yang bernilai tambah.

Arie menambahkan, ANTM berniat mengoptimalkan operasi pabrik chemical grade alumina (CGA) Tayan. "Melalui skema bisnis yang tepat, pengoperasian pabrik CGA Tayan akan menghasilkan nilai ekonomis yang positif bagi perusahaan dan pemegang saham," imbuh Arie dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/7).

Antam juga sedang memperluas proyek pengolahan mineral bersifat hilir, pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi. Hingga periode kuartal I 2018, realisasi konstruksi telah mencapai 55% dan direncanakan selesai pada akhir 2018. Nantinya, akan meningkatkan kapasitas total feronikel sebesar 50% dari kapasitas produksi saat ini 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi.

ANTM pun mengembangkan komoditas bauksit lewat pembangunan pabrik smelter grade alumina refinery (SGAR) bekerja sama dengan PT Inalum. Pabrik ini akan memiliki kapasitas pengolahan 1 juta ton SGA per tahun untuk tahap pertama. "Saat ini perkembangan proyek SGAR telah memasuki tahap penyelesaian kajian bankable feasibility study dengan pihak terkait," ungkap Arie. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati