KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR) dan Obligasi Berkelanjutan I/2017 dan 2019 di level idAA+. Outlook untuk peringkat perusahaan adalah stabil. Pefindo menyebut, obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan obligor lain. "Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan," kata Pefindo, dalam keterangan resmi, Senin (14/3).
Baca Juga: Volume Penjualan Semen Indonesia (SMGR) Naik 1,6% Sepanjang Tahun 2021 Peringkat mencerminkan posisi pasar yang sangat kuat di industri semen, fasilitas produksi dan logistik yang terdiversifikasi dengan baik, dan profil keuangan yang konservatif. Namun, persaingan pasar yang ketat dan risiko terkait dengan biaya input yang lebih tinggi membatasi peringkat. Peringkat dapat dinaikkan jika secara material dan berkelanjutan meningkatkan profil bisnisnya. "Hal ini tercermin dari capaian pendapatan dan EBITDA yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, dengan tetap mempertahankan profil keuangan yang konservatif," tambah Pefindo. Namun, peringkat dapat diturunkan jika terdapat indikasi penurunan yang berkelanjutan pada pangsa pasar dan penurunan profitabilitas yang material karena kenaikan biaya input yang signifikan atau kekuatan penetapan harga yang lebih lemah. Pefindo dapat menurunkan peringkat jika perusahaan berutang lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh prospek pendapatan yang lebih tinggi, sehingga tidak lagi memandang perusahaan memiliki profil keuangan yang konservatif. Didirikan pada 1953, Semen Indonesia merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Total kapasitas terpasang per 31 Desember 2021 sebesar 52.7 juta ton dengan pangsa pasar domestik sekitar 52%.
Baca Juga: Ada Katalis Positif, Simak Rekomendasi Analis pada Saham SMGR Saat ini memiliki delapan pabrik semen terpadu di Indonesia yang berlokasi di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan. Pada awal tahun 2019, Semen Indonesia telah menyelesaikan akuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), produsen semen terbesar ketiga di Indonesia. Kemudian berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dan per akhir 2021, kepemilikan saham SMGR di SBI adalah 83,5%. Perusahaan menawarkan berbagai macam produk semen, termasuk ordinary Portland (OPC), Portland composite (PCC), Portland Pozolan (PPC), special blended (SBC), super mansory (SMC), oil well (OWC), Portland mixed, dan semen putih.
Selain itu, Semen Indonesia juga memproduksi kantong semen dan beton siap pakai. Pada 31 Desember 2021, 51% saham Semen Indonesia dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Sementara sisanya dimiliki oleh publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto