Overburden removal dan produksi batubara Delta Dunia Makmur hampir mencapai target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk hampir menyentuh target yang ditetapkan tahun ini. Selama sebelas bulan terakhir, kinerja produksi batubara dan pengupasan lapisan tanah atau overburden removal sudah menyentuh lebih dari 95% dari target minimal perusahaan berkode emiten DOID ini.

Direktur Keuangan DOID, Eddy Purwanto mengatakan, produksi batubara DOID per November mencapai 38,8 juta ton atau 97% dari target minimal tahun ini yang dipatok sebesar 40 juta ton. Sedangkan rentang target produksi yang coba dicapai DOID adalah 40 juta ton-45 juta ton.

Adapun, kinerja overburden removal DOID per November adalah 361,1 juta bank cubic meters (bcm) atau 96,29% dari target minimal sebesar 375 juta bcm. Sementara kisaran target overburden removal DOID ada dalam rentang 375 juta bcm-425 juta bcm. “Kami yakin target di 2018 ini akan tercapai,” kata Eddy saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/12).


Eddy mengungkapkan, untuk memaksimalkan produksi dan mengantisipasi dampak musim hujan, DOID akan fokus pada efisiensi dan optimalisasi penggunaan alat-alat berat. Ia pun menegaskan, bisnis utama DOID tetap bukan pada produksi dan penjualan batubara, melainkan pada sektor jasa pertambangan.

Lebih lanjut, menurut Eddy, tren penurunan harga batubara selama beberapa bulan terakhir belum berdampak terhadap kinerja bisnis DOID. Sebabnya, karena sebagian besar hasil produksi batubara customer DOID memiliki batubara kalori tinggi, apalagi Eddy pun meyakini bahwa tren penurunan harga khususnya pada kalori rendah juga bersifat sementara.

Sayangnya, Eddy tidak memberikan detail porsi batubara kalori tinggi yang dimaksudkan. Namun, ia menjelaskan strategi DOID untuk mengantisipasi dampak dari tren penurunan harga tersebut.

“Sebagian besar klien kami mempunyai batubara berkalori tinggi. Namun demikian, untuk mengantisipasi ke depannya, strategi kami akan fokus terhadap peningkatan utilisasi dari alat-alat berat dan penghematan biaya produksi, disamping penghematan atas capital expenditure,” imbuh Eddy.

Eddy pun masih enggan mengungkapkan target DOID di tahun 2019 nanti. Yang jelas, ia menyebut bahwa pihaknya memproyeksikan tetap ada pertumbuhan untuk tahun depan. “Kami sedang finalisasi proses anggaran tahun depan, jika angkanya sudah siap kami akan berikan guidance. Tetapi kami percaya bahwa akan ada pertumbuhan untuk tahun depan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .