Overburden removal Samindo melampaui target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas pemindahan batuan penutup (overburden) PT Samindo Resources Tbk pada akhir tahun 2017 melampaui target. Targetnya sebanyak 48 juta bank cubic metre (bcm) menjadi 51,6 juta bcm.

Perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara terintegrasi itu mencatat overburden removal tumbuh 7,4%. Hubungan Investor Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir, mengatakan, aktivitas pemindahan batuan penutup merupakan sumber pendapatan utama perseroan berkode saham MYOH di Bursa Efek Indonesia ini.

Aktivitas ini tercatat tumbuh 7,4% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Target tahun 2017 bisa terlampaui karena ada tambahan dari proyek baru dengan Bayan Group. Proyek baru tersebut yang menyumbang bisnis batuan penutup sebesar 2,3 juta bcm.


Proyek Bayan Group itu baru dimulai pada pertengahan tahun. "Selain itu, produksi batuan penutup dari tambang Kideco juga mengalami kenaikan sebesar 2,5%," ujarnya.

Ia mengklaim, pencapaian tersebut menjadi luar biasa mengingat sepanjang tahun 2017 berbagai kendala berpotensi menjadi penghambat kegiatan pemindahan batuan penutup. Antara lain curah hujan yang sangat tinggi.

Asal tahu saja, selain terhentinya kegiatan operasi pada saat hujan, timbunan lumpur di dalam pit juga otomatis meningkat. Sehingga seringkali beberapa alat berat harus dialokasikan untuk memindahkan lumpur.

Menurut Zaki, PT SIMS Jaya Kaltim (SIMS), anak usaha Samindo Resources yang bertanggungjawab atas aktivitas pemindahan batuan penutup melakukan pengelolaan alat-alat dengan sangat baik selama tahun 2017. Anak perusahaan tersebut menangani kontrak aktif dengan Bayan Group.

Dengan berbagai tantangan tersebut artinya sebagian alat-alat berat harus dialokasikan di proyek Bayan. "Sedangkan selama tahun 2017 praktis tidak ada penambahan alat-alat," kata dia.

Adapun di tahun ini, Samindo Resources mengaku akan meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga 300%. Peningkatan tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi kontrak yang sudah diteken perusahaan tersebut.

Selain kontrak lama, perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara terintegrasi di Indonesia, juga tengah membidik kontrak baru. Prosesnya masih dalam tahap pembicaraan dengan klien

Peningkatan capex bahkan bisa saja melebihi 300% dibandingkan tahun 2017. Peningkatan itu upaya perusahaan dalam memenuhi peningkatan target klien. "Jadi total jenderal, capex yang dialokasikan perusahaan ini pada  tahun 2018 sebesar US$ 13,8 juta," terang Zaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati