KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan sistem pembayaran online selama pandemi Covid-19 menunjukkan tren peningkatan. Penyelenggara uang elektronik, misalnya OVO mencatatkan pertumbuhan transaksi di e-commerce lebih dari 110%. "Kemudian transaksi jasa pengiriman makanan lebih dari 15% dan pencarian dana pinjaman hampir mencapai 50%," kata Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit, pekan lalu. Selain itu, OVO juga mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna baru yakni sebesar 276% seiring dengan kebiasaan baru yang diterapkan masyarakat selama pandemi, seperti bertransaksi secara digital termasuk untuk membeli makanan, minuman, berbelanja dan kebutuhan lainnya.
Baca Juga: Selama pandemi, transaksi pengiriman uang DANA meningkat "Mereka lebih sering menghabiskan waktu di rumah dan membeli makanan dan minuman secara online dibandingkan harus membelinya sendiri dengan bepergian. Mereka juga cenderung berbelanja melalui platform online karena dinilai lebih aman dan praktis di situasi seperti sekarang," terangnya. Harumi mengatakan, sebagian besar transaksi OVO disumbang dari pembayaran e-commerce, sejalan dengan posisi perusahaan sebagai platform pembayaran digital dan layanan finansial terkemuka di Indonesia. Untuk saat ini, OVO fokus membantu pemerintah untuk secara proaktif berkontribusi dalam berbagai program maupun bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menghadapi pandemi. "Kami juga turut serta dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui edukasi dan implementasi transaksi digital di era pandemi demi terwujudnya gerakan non-tunai di masyarakat," terangnya. OVO secara aktif mendukung inisiatif QRIS yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia untuk mempermudah UMKM atau merchant dan pengguna dalam bertransaksi tanpa kontak langsung.