KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia dompet digital (e-wallet) OVO berharap dapat menjalin kemitraan strategis dengan berbagai merchant, seperti Alfamart untuk memberikan layanan e-wallet kepada masyarakat yang selama ini melakukan top up saldo di minimarket tersebut.
Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih mengatakan hal tersebut menyusul keputusan Alfamart menghentikan kerja sama dengan penyedia e-wallet itu, mulai 12 November 2019.
Baca Juga: KPPU akan teliti dugaan praktik perdagangan tidak sehat e-wallet di minimarket Tindakan Alfamart itu mendorong Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melakukan penelitian terkait dugaan adanya praktik perdagangan tidak sehat dan monopoli yang dilakukan e-wallet GoPay di seluruh gerai Alfamart. "Terkait sinergi dan kolaborasi, kami sudah beberapa kali bertemu dengan manajemen Alfamart dan mengirimkan surat permohonan perpanjangan kerja sama dengan Alfamart, untuk terus dapat memberikan layanan bagi warga masyarakat yang selama ini melakukan top up saldo OVO di Alfamart. Sayangnya, permohonan kami tidak dapat diterima manajemen Alfamart,” kata Shinta, Selasa (12/11). Ia melanjutkan, OVO selalu membuka ruang membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pemerataan akses keuangan digital bagi masyarakat Indonesia. “Selain untuk meningkatkan literasi keuangan, dalam upaya mencapai tujuan tersebut, OVO juga memandang bahwa sinergi dan kolaborasi lintas industri serta interoperabilitas sebagai langkah penting,” jelas Shinta.
Baca Juga: OVO dan Alfamart cerai, mulai 13 November top up OVO tak bisa lagi di Alfamart Sementara itu,
Corporate Communications GM Alfamart Nur Rachman membantah adanya praktik monopoli yang dilakukan di perusahaan itu. Ia mengatakan, kontrak kerja sama Alfamart dengan OVO telah berakhir pada 12 November 2019 dan sudah dikonfirmasi kepada pihak OVO. Menurutnya, hal ini merupakan hal yang sangat lumrah di dunia usaha. Saat ini, Alfamart bekerja sama dengan berbagai e-money selain GoPay, seperti LinkAja, BCA Flazz hinga Mandiri e-money untuk pembayaran, top up saldo hingga promosi di 13,000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia. "Kami selalu menjunjung tinggi etika perusahaan dan selalu mendukung persaingan usaha sehat,” kata Nur.
Sedangkan
Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mengungkapkan bahwa GoPay senantiasa mematuhi peraturan pemerintah dan mendorong persaingan usaha yang sehat dan terciptanya cashless society di Indonesia. “Kami juga berkomitmen untuk mengakselerasi penetrasi non-tunai di Indonesia dengan memudahkan konsumen untuk bertransaksi dan juga berkembang bersama rekan usaha kami,”ucapnya.
Baca Juga: OVO perluas jangkauan QR code ke 9.000 UKM Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli