Ow, konsumen mulai melirik mebel dari kayu bekas



JAKARTA. Konsumen mebel di pasar ekspor mulai mulai melirik isu go green lantaran penggunaan kayu untuk kebutuhan keseharian akan berdampak bagi lingkungan. Dus, mereka kini lebih menyenangi mebel dari kayu recycle atau kayu bekas; yang diolah lagi menjadi mebel anyar. Peralihan tren ini ini datang dari Eropa dan Amerika Serikat. “Mereka lebih menyenangi mebel dari kayu bekas,” kata Ambar Tjahjono, Ketua Umum Asosiasi Industri Mebel Indonesia (Asmindo) di Jakarta, Jumat (15/10).Ambar menyebutkan, kecenderungan pasar tersebut terlihat aneh karena menyukai kayu-kayu yang trlihat sudah lusuh atau penuh dengan bekas cat dengan warna warni karena diambil dari kayu-kayu bekas. “Sementara kayu yang bagus prosesnya dan halus malah tidak dilirik,” jelas Ambar.Meski kayu bekas, menurut Ambar, yang penting desainnya menarik. Dus, jika desain tidak mumpuni maka mebel kayu bekas itu akan menjadi sia-sia, bahkan dipandang sebelah mata saja. “Kadang saya heran, kayu yang sudah lusuh itu kok malah digemari? Tapi kami harus ikut kegemaran pasar tersebut,” rinci Ambar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: