KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan menyebabkan outlook rupiah menurun. Oxford Economics memperkirakan, rupiah akan melemah hingga 0,8% di akhir tahun dari posisi akhir kuartal pertama. Ekonom Oxford Economics Sung Eun Jung memperkirakan bahwa rupiah tidak akan tumbang seperti yang terjadi pada Maret tahun lalu yang mencapai Rp 16.575 per dolar AS. Alasannya, ekonomi Indonesia berada dalam jalur pemulihan dan porsi kepemilikan asing pada surat utang negara (SUN) menurun. "Kami memperkirakan penurunan ini akan membantu menahan pergerakan aliran portofolio dan bank sentral akan melanjutkan intervensi di pasar untuk menopang kurs," ungkap Jung dalam riset, Senin (19/4). Oxford Economics memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga dalam jangka pendek karena inflasi masih rendah. "Kami memperkirakan rupiah akan melemah 0,7% secara kuartalan di kuartal kedua dari kuartal pertama dan cenderung flat hingga akhir tahun dan berakhir pada Rp 14.640 per dolar AS," ungkap dia.
Oxford Economics: Rupiah tidak akan tumbang tapi tetap melemah 4,2% pada 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan menyebabkan outlook rupiah menurun. Oxford Economics memperkirakan, rupiah akan melemah hingga 0,8% di akhir tahun dari posisi akhir kuartal pertama. Ekonom Oxford Economics Sung Eun Jung memperkirakan bahwa rupiah tidak akan tumbang seperti yang terjadi pada Maret tahun lalu yang mencapai Rp 16.575 per dolar AS. Alasannya, ekonomi Indonesia berada dalam jalur pemulihan dan porsi kepemilikan asing pada surat utang negara (SUN) menurun. "Kami memperkirakan penurunan ini akan membantu menahan pergerakan aliran portofolio dan bank sentral akan melanjutkan intervensi di pasar untuk menopang kurs," ungkap Jung dalam riset, Senin (19/4). Oxford Economics memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga dalam jangka pendek karena inflasi masih rendah. "Kami memperkirakan rupiah akan melemah 0,7% secara kuartalan di kuartal kedua dari kuartal pertama dan cenderung flat hingga akhir tahun dan berakhir pada Rp 14.640 per dolar AS," ungkap dia.