P2P lending AdaKami targetkan penyaluran pinjaman Rp 12 triliun pada 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembiayaan Digital Indonesia sebagai penyelenggara P2P lending AdaKami optimis bisnis di 2021 bakal moncer. AdaKami memproyeksi total dana Rp 12 triliun yang siap disalurkan kepada 10 juta peminjam terdaftar. Harapnnya 4 juta diantaranya merupakan pelaku ekonomi riil.

Guna mencapai target itu, AdaKami akan melakukan edukasi terutama melalui kanal media sosial. Tidak hanya itu, kerja sama dengan berbagai pihak juga terus dilakukan sepanjang 2021.

“Kami berharap tahun ini AdaKami dapat berkontribusi aktif untuk menjangkau populasi unbanked di Indonesia yang mencapai hampir 100 juta orang, dan memperkuat kiprah AdaKami dan layanan finansial digital dalam mendorong pemulihan ekonomi,” tutur ujar Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Vega dalam diskusi virtual pada Rabu (17/2).


Baca Juga: P2P lending AdaKami telah salurkan pinjaman senilai Rp 3,1 triliun

Ia bilang AdaKami menyadari bahwa dinamika industri P2P lending lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan pinjaman atau dana. Namun lebih kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, di mana para penyelenggara P2P lending harus lebih peka dengan kebutuhan nasabah.

Sejalan dengan itu, AdaKami mengukuhkan komitmennya untuk mendukung perekonomian Indonesia dan inklusi keuangan dengan memperkenalkan positioning baru sebagai fintech yang menyediakan solusi bagi kebutuhan hidup para penggunanya.

“AdaKami yang telah melalui proses rebranding, sekarang lebih siap untuk mendukung masyarakat Indonesia untuk bertumbuh dan meraih hidup yang lebih bermakna. Dengan mayoritas pengguna yang adalah milenial dan gen Z, AdaKami yakin dapat menjawab kebutuhan gaya hidup mereka, dan siap bertumbuh bersama mereka,” paparnya.

Asal tahu saja, AdaKami mencatatkan telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 3,1 triliun sejak awal. Pinjaman tersebut disalrukan kepada lebih dari 5 juta peminjam terdaftar, di mana 40% digunakan untuk kepentingan usaha.

Selanjutnya: Makin ekspansif, Cahlez bidik 5.000 merchant baru tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi