P2P lending Pintek salurkan pinjaman senilai Rp 54,9 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggara fintech peer to peer lending PT Pinduit Teknologi Indonesia atau Pintek telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 54,9 miliar sejak berdiri hingga saat ini. Adapun jumlah pinjaman yang disalurkan dari awal tahun hingga saat ini mencapai Rp 51,9 miliar.

Outstanding pinjaman hingga saat ini mencapai Rp 17,8 miliar. Pinjaman tersebut disalurkan 2.506 penerima pinjaman (borrower). Tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman (TKB) 90 hari di level 99,85%.

Guna memperluas penetrasi pada segmen pendidikan, Pintek menjalin kerja sama dengan Pinnacle Alfa Edukasi dan Cambridge University Press mengelar webinar Achieving Educational Innovation with Strong Budgeting. Langkah ini juga mendorong terciptanya pendidikan 4.0 di Indonesia sekaligus mencetak lulusan siap kerja yang mampu bersaing di kancah internasional.


Baca Juga: P2P lending setujui restrukturisasi pinjaman terdampak Covid-19 Rp 236,99 miliar

“Revolusi industri 4.0 mendorong pengajar untuk menyiapkan pelajar menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah. Kebutuhan pengajar yang dapat berpikir secara analitis dan kolaboratif akan dibutuhkan pada masa mendatang. Melalui kesempatan ini, kami ingin memberikan kemudahan akses untuk tenaga pengajar maupun lembaga pendidikan itu sendiri dalam meningkatkan kompetensi diri juga membangun fasilitas yang dapat mendukung kegiatan belajar,” ujar Co-Founder & Direktur Utama Pintek Tommy Yuwono dalam keterangan tertulis pada Selasa (16/6).

CEO Pinnacle Alfa Edukasi Arif J. Tarigan bilang, dalam era pembelajaran digital saat ini, peranan semua stakeholder dalam mendorong keberhasilan pendidikan 4.0 sangat diperlukan. Dalam segi bisnis, kolaborasi menjadi kata kunci yang paling banyak digaungkan. Demikian juga kolaborasi di dalam dunia pendidikan, juga diperlukan.

“Pinnacle Alfa Edukasi memandang perlu bekerja bersama dengan seluruh stakeholder dalam dunia pendidikan, yang tujuan akhirnya adalah membantu perkembangan dunia pendidikan dengan "end in mind" bertumbuhnya Human Capital Indonesia dan memberikan solusi dalam pendidikan Indonesia. Sehingga hal ini selaras dengan tagline kami, No.1 partner in education", kata Arif.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa peran pengajar semakin strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Untuk mencapai hal ini, pengajar perlu meningkatkan profesionalisme dengan mengembangkan kapasitas dan potensi diri untuk berperan menjadi pencetak penerus bangsa yang kompeten.

Salah satu cara meningkatkan kompetensi adalah pengajar didorong untuk meningkatkan keahlian bahasa inggris untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar yang mampu meningkatkan daya saing pendidikan di Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri bahwa edukasi berperan sangat penting dalam menunjang visi pembangunan SDM unggul. Oleh demikian dibutuhkan kreatifitas serta inovasi untuk dapat beradaptasi dalam terciptanya sistem pembelajaran yang lebih baik dan interaktif dengan mengutamakan pola pembelajaran aktif yang berfokus pada siswa.

"Cambridge selalu mendukung instasi pendidikan di Indonesia melalui Program Cambridge With Indonesia yang berfokus kepada pengembangan guru, materi pembelajaran berkualitas international serta assesment yang diakui dunia. Sebuah solusi yang terintegrasi untuk menjawab tantangan di era pendidikan 4.0,” tambah Yusuf Seto, Country Manager Indonesia, Cambridge University Press.

Baca Juga: Fintech P2P lending Pintek gaet Pintaria optimalkan edukasi berbasis digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat