P2P lending sudah menyalurkan pinjaman Rp 2,58 triliun di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peer to peer lending PT Amartha Mikro Fintek masih memacu pinjaman di tengah pandemi. Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan pinjaman senilai Rp 2,58 triliun.

Pinjaman modal usaha yang dihimpun dari pendana (lender) telah Amartha salurkan kepada 531,584 mitra usaha perempuan (borrower) di 15.000 desa di Indonesia. Amartha menyalurkan pinjaman dengan skema tanggung renteng dan memberikan imbal hasil hingga 15% per tahun.

Guna meningkatkan kapasitas borrower, Amartha bersama Rumah Zakat meresmikan Sarana Sanitasi Desa Sejahtera Amartha di Desa Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.


“Dalam menghadapi pandemi Covid-19, sarana sanitasi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas masyarakat. Progam ini juga dukungan oleh Bank Ganesha dan juga pendana-pendana setia Amartha untuk memberikan akses air bersih dan toilet untuk memenuhi kebutuhan 30 keluarga di Desa Sumber, Cirebon,” kata Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri dan CEO Amartha dalam keteragan tertulis pada Kamis (17/9).

Baca Juga: Antisipasi dampak PSBB, fitnech lending lebih adaptif merespons restrukturisasi

Ia bilang program ini bisa mendorong terwujudnya kesejahteraan berkelanjutan bagi borrower. Adapun Nur Effendi, CEO Rumah Zakat menyatakan hingga saat ini telah membangun 69 sarana sanitasi air bersih di 33 provinsi melalui program wakaf air bersih.

Andi Taufan Garuda Putra menambahkan Program Sarana Sanitasi Desa Sejahtera Amartha  bersama Rumah Zakat merupakan misi Amartha untuk menciptakan dampak positif dari berbagai aspek kehidupan bagi masyarakat. Amartha juga memberikan kesempatan bagi pendana untuk mendapatkan keuntungan selagi menciptakan dampak sosial untuk memajukan serta mensejahterakan kehidupan pengusaha mikro di pedesaan.

Program Sarana Sanitasi Desa Sejahtera Amartha dan Rumah Zakat telah diinisiasi sejak akhir 2019. Kolaborasi ini akan dijalankan di 3 desa di Cirebon, Jawa Barat, sebagai upaya untuk memperbaiki masalah sanitasi dengan membangun sumber air bersih dan sarana sanitasi untuk 400 masyarakat dari 100 keluarga di pedesaan. 

Selanjutnya: Sektor finansial, salah satu sektor gurih dan terukur perusahaan start up

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .