KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangun pabrik pengolahan amonia PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) segera akan selesai. Pabrik yang dibangun di Kecamatan Banggai, Sulawesi Tengah ini bahkan sudah memasuki tahapan akhir penyelesaian proyek dan akan segera uji coba bulan depan. Mengutip materi presentasi, Surya Esa menggelontorkan investasi US$ 604 juta hingga Agustus 2017. Realisasi kucuran dana itu setara dengan realisasi penyelesaian fisik sebesar 94%. ESSA membangun pabrik bernilai investasi US$ 830 juta ini dengan menggunakan dua sumber pendanaan, yakni ekuitas internal serta instrumen pinjaman. Ditargetkan pada Januari 2018 pabrik tersebut mulai beroperasi secara komersial. Prakash Bumb, Vice President Finance PT Surya Esa Perkasa mengungkapkan, adanya pabrik ini akan mengubah proporsi pendapatan. Sebanyak 70% lebih pendapatan akan didapat dari penjualan ammonia dan sisanya dari LPG. "Pembeli utama 100% dari Mitsubishi Corporation Jepang. Mereka nanti jual lagi hasil olahannnya ke pabrik lain," kata Prakash dalam paparan publik, Senin (9/10).
Pabrik ammonia jadi, pendapatan ESSA akan terbang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangun pabrik pengolahan amonia PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) segera akan selesai. Pabrik yang dibangun di Kecamatan Banggai, Sulawesi Tengah ini bahkan sudah memasuki tahapan akhir penyelesaian proyek dan akan segera uji coba bulan depan. Mengutip materi presentasi, Surya Esa menggelontorkan investasi US$ 604 juta hingga Agustus 2017. Realisasi kucuran dana itu setara dengan realisasi penyelesaian fisik sebesar 94%. ESSA membangun pabrik bernilai investasi US$ 830 juta ini dengan menggunakan dua sumber pendanaan, yakni ekuitas internal serta instrumen pinjaman. Ditargetkan pada Januari 2018 pabrik tersebut mulai beroperasi secara komersial. Prakash Bumb, Vice President Finance PT Surya Esa Perkasa mengungkapkan, adanya pabrik ini akan mengubah proporsi pendapatan. Sebanyak 70% lebih pendapatan akan didapat dari penjualan ammonia dan sisanya dari LPG. "Pembeli utama 100% dari Mitsubishi Corporation Jepang. Mereka nanti jual lagi hasil olahannnya ke pabrik lain," kata Prakash dalam paparan publik, Senin (9/10).