Pabrik baru Lautan Luas kelar bulan depan



JAKARTA. PT Lautan Luas Tbk akan meresmikan pabrik baru bulan depan atau Mei 2015. Dengan beroperasinya pabrik baru ini, Lautan Luas optimistis bisa mengejar pendapatan senilai Rp 6,9 triliun sampai akhir tahun ini.

Pabrik baru milik Lautan Luas ini berlokasi di Tangerang, Banten. Pabrik yang memproduksi produk kimia jenis poly aluminium chloride (PAC) atau bahan kimia untuk penjernih air. Investasi pabrik sebesar US$ 7 juta. Adapun jenis produk PAC yang diproduksi pabrik ini adalah high pure liquid.

Adapun kapasitas produksi pabrik yang menghasilkan produk untuk kebutuhan water treatment ini mencapai 184.000 metrik ton per tahun. Selain itu, ada pula produksi produk kimia jenis lain dengan kapasitas 20.000 metrik ton per tahun.


"Tahap awal, kami akan menyesuaikan produksi berdasarkan permintaan pasar. Sebab, produk tersebut masih relatif baru," terang Herman Santoso, Head of Corporate Communication PT Lautan Luas kepada KONTAN, Selasa (28/4).

Herman menjelaskan, sejatinya Lautan Luas sudah memiliki pabrik untuk memproduksi bahan kebutuhan bagi  water treatment. Nah, kehadiran produk baru ini untuk melengkapi varian dan pilihan produk water treatment yang dihasilkan. "Produk ini tidak akan memakan pangsa pasar dari produk lama," terang Herman.

Ia menjelaskan, produk ini khusus menyasar pangsa pasar industri. Sebab, produk baru Lautan Luas ini berfungsi membantu proses penjernihan air limbah industri. Jika industri di Indonesia bertambah, maka pangsa pasar produk Lautan Luas ini juga berpotensi ikut bertambah.

Walaupun saat ini Lautan Luas belum menerima pesanan, Herman optimistis, akan ada banyak industri yang tertarik dengan produk anyarnya Lautan Luas. Jika pabrik sudah bisa produksi, Herman berharap pihaknya bisa menuai pesanan, agar target penjualan tahun ini senilai Rp 6,9 triliun bisa tercapai.

Mengacu pada realisasi penjualan 2014 lalu senilai Rp 5,88 triliun, artinya target penjualan Lautan Luas tahun ini naik sekitar 17,3%. Untuk diketahui saja, penjualan Lautan Luas tahun 2014 tidak mencapai target yang semula dipatok Rp 6 triliun.

Kondisi ini terjadi karena 2014, Lautan Luas mencatat penurunan distribusi produk. Mengacu laporan keuangan Lautan Luas, pendapatan distribusi produk hanya Rp 3,65 triliun, turun 9% ketimbang pendapatan dari distribusi produk pada 2013 senilai Rp 4,03 triliun.

"Kondisi ini terjadi karena ada satu produk kimia yang tidak kami distribusikan lagi. Produk itu volumenya besar, tetapi marginnya kecil," jelas Herman tanpa menyebut nama detail produknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan