Pabrik baru Ricky Putra di Tegal mulai beroperasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) memulai jalankan produksi baru dengan menyewa pabrik garmen di Tegal, Jawa Tengah. Perseroan ini menyewa pabrik selama tiga tahun.

Tirta Heru Citra, Direktur PT Ricky Putra Globalindo Tbk mengatakan, saat ini memang produksi baru berjalan dengan kapasitas produksi 5.000 lusin per bulan. "Untuk pabrik di Jawa Tengah belum terlihat perkembangan yang signifikan karena sekarang masih melatih operatornya," kata Tirta kepada Kontan.co.id, Senin (4/12).

Nilai investasi pabrik mendekati Rp 1 miliar. Mesin produksi pakaian dalam cadangan sebanyak 300 unit diambil dari pabrik lama di Bogor.


Sebagai informasi, emiten berkode dagang RICY ini punya dua pabrik sebelumnya yakni di Cicalengka, Bandung dengan memiliki kapasitas produksi mencapai 60.000 bales yarn per tahun. Satu lagi berlokasi di Citereup, Bogor yang memproduksi 30.000 potong pakaian dalam pria. "Pabrik lama tetap beroperasi normal," jelas Tirta.

Dalam laporan keuangan kuartal III-2017 tercatat penjualan neto perseroan ini sebesar Rp 1,09 triliun. Jumlah tersebut naik 33% ketimbang tahun lalu yang sebesar 818,11 miliar. Namun rugi kurs menyebabkan perseroan ini mengalami rugi bersih. Sehingga di kuartal III-2017 tercatat kerugian bersih senilai Rp 2,18 miliar. Sedangkan tahun lalu RICY meraup laba bersih sebesar Rp 8,25 miliar. "Untuk selisih kurs kita tidak bisa kendalikan karena sangat tergantung faktor eksternal," jelasnya.

Untuk sementara perseroan ini tidak ada rencana untuk diversifikasi produk. Padahal di awal tahun, perseroan ini mendapat pesanan untuk pembuatan hang tag dan label dari merek Uniqlo. Sebelumnya, perseroan ini juga mendapat pesanan sama untuk merek Adidas dan Mizuno dalam jumlah kecil.

Ricky Putra mendapat pesanan sebanyak 1 juta pieces per bulan. Dengan nilai pendapatan sekitar Rp 1,7 miliar per bulan. Kkami yakin target 2017 ini dengan pertumbuhan pendapatan 10% bisa tercapai dan tahun depan lebih baik dari tahun ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini