KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samator Indo Gas Tbk (
AGII) terus memperkuat bisnis gas industri melalui pembangunan pabrik baru yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Sebelumnya, pada 6 Oktober 2022, AGII menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Melalui perjanjian tersebut, AGII akan membangun pabrik baru yang berlokasi di KITB, di mana proses pembangunan ditargetkan untuk berlangsung selama 18-24 bulan ke depan. Dengan kata lain, pabrik gas AGII akan selesai dan beroperasi pada tahun 2024 mendatang. KFC Glass Corporation akan menjadi pelanggan pabrik gas baru AGII. Perusahaan asal Korea Selatan ini juga tengah membangun pabrik di KIT Batang yang digadang-gadang bakal jadi pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) Berubah Nama Menjadi Samator Indo Gas Nini Liemijanto, Direktur Samator Gas Indo menyampaikan, pihaknya akan menggelontorkan
capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar 10%--20% dari total penjualan pada 2023 untuk memuluskan pembangunan pabrik gas di KIT Batang. Sementara menurut Ferryawan Utomo, Wakil Direktur Utama Samator Indo Gas, pabrik baru di KIT Batang akan menjadi salah satu penggerak utama kinerja AGII di masa depan. Kelak, AGII tak hanya memanfaatkan pabrik tersebut untuk melayani pelanggan di KIT Batang, melainkan ke berbagai pelaku industri lainnya yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. "Jadi, potensi pelanggan baru untuk pabrik gas kami sangat banyak. Tidak terbatas hanya di KIT Batang saja," ujar dia dalam paparan publik, Senin (12/12). Sebelum memulai pembangunan pabrik di KIT Batang, AGII telah mengoperasikan pabrik gas di Bangka Belitung pada Agustus lalu untuk mendukung kebutuhan gas bagi
smelter milik PT Timah Tbk (TINS). Ketika proyek pabrik gas di KIT Batang berlangsung, AGII masih membuka peluang untuk mengembangkan
filling station di berbagai wilayah Indonesia, terutama di wilayah yang belum terjangkau oleh emiten yang dahulu bernama PT Aneka Gas Industri Tbk tersebut. Kehadiran
filling station tentu akan menunjang distribusi gas industri yang diproduksi oleh AGII, sehingga suplai gas di berbagai tempat operasional perusahaan tetap terjaga.
"Pembangunan
filling station akan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada," kata Ferryawan. Berdasarkan materi paparan publik, saat ini AGII memiliki 55 pabrik atau
plant dan 106
filling station yang tersebar di 28 provinsi Indonesia. AGII memproduksi berbagai jenis gas. Misalnya gas udara berupa oksigen, nitrogen, dan argon. Lalu, ada gas sintetis seperti hidrogen, karbon dioksida, karbon monoksida, dan sulfur oksida. Gas yang diproduksi AGII dapat dipakai ke berbagai macam sektor industri seperti medis, konsumer, ritel, manufaktur, smelter, dan lain-lain. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .