KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut rencana penerapan kebijakan antikarbon atau Carbon Border Adjusment Mechanism (CBAM) yang akan lakukan Uni Eropa sejauh ini tidak berpengaruh signifikan pada kinerja ekspor perseroan. Pasalnya sampai akhir kuartal I 2024,perusahaan masih belum melakukan ekspor ke luar negeri. Perusahaan baja pelat merah ini masih mengalami kendala imbas tidak beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1) akibat kerusakan pada switch house finisihing mill yang terjadi pada Mei 2023. Dengan adanya kerusakan tersebut, KRAS mengalami penurunan pangsa pasar yang besar, termasuk tidak bisa lagi menggarap pasar ekspor. Purnowo Widodo, Direktur Utama PT Krakatau Stell Tbk bilang pihaknya baru akan kembali memenuhi pasar ekspor akhir 2024 ketika pabrik HSM 1 kembali beroperasi dan rencana penjualan trading sudah bisa diwujudkan.
Pabrik Belum Operasi Lagi, Krakatau Steel (KRAS) Tak Khawatir Kebijakan Anti Karbon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyebut rencana penerapan kebijakan antikarbon atau Carbon Border Adjusment Mechanism (CBAM) yang akan lakukan Uni Eropa sejauh ini tidak berpengaruh signifikan pada kinerja ekspor perseroan. Pasalnya sampai akhir kuartal I 2024,perusahaan masih belum melakukan ekspor ke luar negeri. Perusahaan baja pelat merah ini masih mengalami kendala imbas tidak beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1) akibat kerusakan pada switch house finisihing mill yang terjadi pada Mei 2023. Dengan adanya kerusakan tersebut, KRAS mengalami penurunan pangsa pasar yang besar, termasuk tidak bisa lagi menggarap pasar ekspor. Purnowo Widodo, Direktur Utama PT Krakatau Stell Tbk bilang pihaknya baru akan kembali memenuhi pasar ekspor akhir 2024 ketika pabrik HSM 1 kembali beroperasi dan rencana penjualan trading sudah bisa diwujudkan.