Pabrik beroperasi, MBTO optimis kinerja ciamik



JAKARTA. PT Martina Berto Tbk (MBTO) mendapat dukungan internal. Sejak bulan ini, pabrik baru mereka di Cikarang, Jawa Barat mulai beroperasi. Pengoperasian pabrik tersebut bisa menyokong rencana memperluas pasar ekspor.

Martina Berto, bagian dari grup Martha Tilaar, memiliki dua alasan menggenjot pasar ekspor. Pertama, potensi pasar bebas di Asia Tenggara alias MEA. "Prospek bagus harus dimanfaatkan jadi kami akan dorong beberapa merek yang kompetitif dengan kategori produk yang punya prospek bagus seperti perawatan kulit dan perawatan rambut," terang Desril Muchtar, Sekretaris Perusahaan PT Martina Berto Tbk, Selasa (16/6).

Kedua, penguatan dollar Amerika Serikat. Alhasil, rencana peningkatan volume ekspor bertujuan membikin nilai penerimaan ekspor Martina Berto bisa terkerek naik.


Demi meningkatkan pendapatan ekspor, Martina Berto akan memperkuat pasar di Asia seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina. Perusahaan itu juga mengincar jazirah Timur Tengah.

Strategi Martina Berto adalah meluncurkan produk dengan menyesuaikan karakter negara tujuan. Ambil contoh, produk kecantikan "Hijab Series". Perusahaan berkode MBTO di Bursa Efek Indonesia itu yakin, produk tersebut akan mendapatkan sambutan positif di Timur Tengah.

Sementara di China, mereka akan memasarkan produk spa anyar. "Pokoknya masing-masing negara punya brand yang berbeda tergantung karakter negara tersebut," ujar Samuel Pranata, Direktur Pemasaran PT Martina Berto Tbk.

Martina Berto berharap bisa meningkatkan pertumbuhan penjualan ekspor hingga 50% tahun ini. Dari sisi persentase memang besar tapi dari sisi nilai, target pertumbuhan itu masih lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan domestik. Pasalnya, target pertumbuhan ekspor itu hanya untuk mengejar target kontribusi ekspor 5% tahun ini.

Perlu Anda ketahui, porsi penjualan ekspor Martina Berto masih minim. Nilai ekspor 2014 adalah Rp 6,73 miliar, atau hanya setara dengan kontribusi 1,00% terhadap penjualan 2014 yang sebesar Rp 671,39 miliar. Selebihnya. 99,00% adalah penjualan domestik Rp 664,67 miliar.

Karena itu, sepanjang tahun ini Martina Berto masih mengandalkan penjualan domestik. Target perusahaan tersebut tahun ini adalah mengejar penjualan sebesar Rp 770 miliar, atau meningkat 14,69% dari penjualan 2014. Sementara target laba bersih Rp 21 miliar, atau enam kali lipat dari laba tahun 2014.

Untuk memuluskan target kinerja, Martina Berto mengalokasikan sejumlah dana untuk beberapa rencana. Antara lain Rp 12,6 miliar untuk memodernisasi mesin pabrik, Rp 5,7 miliar untuk memperbaiki gedung dan Rp 11 miliar untuk belanja prasarana perusahaan. Ada pula alokasi belanja perlengkapan pabrik sebesar Rp 1 miliar, anggaran untuk laboratorium sebesar Rp 2,4 miliar, belanja kebutuhan kantor sebesar Rp 230 juta dan dana menambah kendaraan sebesar Rp 5,5 miliar.

Martina Berto juga berencana membuka dua hingga tiga gerai baru tahun ini. Biaya membuka satu gerai baru adalah Rp 500 juta-Rp 700 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia