Pabrik gas batubara IHI beroperasi



CIKAMPEK. Perusahaan industri berat asal Jepang IHI Corporation menggandeng PT Pupuk Kujang untuk membangun fasilitas purwarupa pengolahan batubara berkalori rendah di Cikampek, Jawa Barat (26/2). Proyek ini dinamai Tigar (Twin IHI Gasifier) Protoype Plant Project.

Batubara yang diolah akan diubah menjadi gas sintetis yang menjadi bahan baku untuk industri pupuk dan petrokimia. Pabrik ini berlokasi di kawasan Industri PT Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. Dalam kerjasama ini, anak usaha PT Pupuk Indonesia ini menjadi penyedia lahan, sedangkan IHI Corporation menjadi pengembang dan penyedia teknologi.

Setelah melewati pengujian, gas sintetis yang dihasilkan akan digunakan PT Pupuk Kujang sebagai bahan baku pembuatan pupuk.


DaizoTakayanagi, Business Development and Sales Energy and plant operation IHI Corporation bilang, ada tiga tujuan pembangunan pabrik ini. Pertama, cadangan batubara kalori rendah melimpah di Indonesia. Kedua, kebutuhan gas sangat banyak terutama untuk industri pupuk. “Ketiga, harga gas alam semakin mahal dan berpotensi semakin mahal lagi," kata di Cikampek, Kamis (26/2).

Perlu diketahui, pabrik ini sudah dibangun sejak Agustus 2013. Kemudian tanggal 17 Januari 2015 lalu, pabrik masuk tahap pengujian dan sukses melakukan gasifikasi batubara pertama. Sayangnya, soal investasi pabrik ini, Daizo enggan menyebutkannya. Ia bilang, tahapan investasi masih berlangsung sampai dua tahun lagi, atau sampai pabrik beroperasi komersial. “Saat ini kami masih pengujian, dan hitungan biaya belum difinalisasi semua," kilahnya.

Montty Girianna, Deputi 3 Bidang Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Koordinator Perekonomian, bilang proyek ini memanfaatkan batubara kalori rendah yang tak laku di pasar. “Gas yang dihasilkan akan menjadi feed stock untuk industri pupuk," kata Montty.

Setelah diresmikan, pabrik masuk tahap pengujian dan beroperasi selama 4000 jam. Diperkirakan, pabrik beroperasi komersial tahun 2017. Dalam masa pengujian, pabrik akan mengubah 50 ton batubara menjadi 1800 mmbtu (million metric british thermal unit) gas per hari. Adapun komposisi gas yang dihasilkan adalah 20% gas co, 30% gas co2, dan 50% gas h2.

Arifin Tasrif, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia bilang, pabrik ini akan menjadi sumber gas alternatif bagi industri pupuk. Sebab, kebutuhan gas industri pupuk di Indonesia mencapai 700-800 mmscdf (million standard cubic feet per day). "Nantinya kebutuhan gas kami akan diambil dari gas dari batubara ini,” kata Arifin.                             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie