JAKARTA. Pemerintah merespons positif adanya rencana untuk pembangunan pabrik gula oleh koperasi usaha bersama (KUB) Rosan Kencana di Jawa Timur dengan menggandeng investor asal Ceko, Invelt Group. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menilai, salah satu langkah untuk mengerek produksi gula dalam negeri adalah membangun pabrik-pabrik gula baru. Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperluas lahan tebu dan meningkatkan efisiensi produktivitas pabrik gula.Bayi berharap, kerjasama tersebut akan melahirkan bisnis yang terintegrasi; dus, bukan hanya menghasilkan gula semata, tapi juga menghasilkan produk-produk turunannya.Misalnya saja, molases yang menghasilkan etanol dan biodiesel, bagas nya bisa menghasilkan wood plastic composite (WPC), pucuk daun tebu bisa dijadikan pakan ternak, nira dan blotong dijadikan pupuk, serta boiler nya bisa menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.“Kerjasama ini sangat menarik, tapi saya ingin menitipkan kepada mereka yang terlibat, bangunlah industri yang terpadu, jangan hanya melihatnya sebagai sugar, tapi sugar cane business,” jelasnya.Pabrik tersebut bakal dibangun dengan menggandeng investor asal Ceko, Invelt Group. Jika tak meleset, pabrik gula yang bernama PT Rosan Kencana Perkasa (RKP) tersebut akan mulai dibangun Agustus 2010 mendatang dan rampung pada tahun 2012. Kapasitas mesin produksi pabrik ini 6.000-8.000 TCD (ton cane per day/ton tebu per hari). Namun, pabrik ini tidak hanya mengolah tebu untuk dijadikan gula kristal putih saja, tapi juga memproduksi gula rafinasi.Nilai total investasi pendirian pabrik gula beserta mesin-mesinnya sebesar US$ 100 juta. Nantinya, sekitar 85% merupakan sokongan dana dari investor asal Czech Republic (Ceko) Invelt Gorup, dan sisanya dari kas dan masing-masing pemegang saham KUB.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pabrik Gula Harus Lahirkan Produk Turunan
JAKARTA. Pemerintah merespons positif adanya rencana untuk pembangunan pabrik gula oleh koperasi usaha bersama (KUB) Rosan Kencana di Jawa Timur dengan menggandeng investor asal Ceko, Invelt Group. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menilai, salah satu langkah untuk mengerek produksi gula dalam negeri adalah membangun pabrik-pabrik gula baru. Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan memperluas lahan tebu dan meningkatkan efisiensi produktivitas pabrik gula.Bayi berharap, kerjasama tersebut akan melahirkan bisnis yang terintegrasi; dus, bukan hanya menghasilkan gula semata, tapi juga menghasilkan produk-produk turunannya.Misalnya saja, molases yang menghasilkan etanol dan biodiesel, bagas nya bisa menghasilkan wood plastic composite (WPC), pucuk daun tebu bisa dijadikan pakan ternak, nira dan blotong dijadikan pupuk, serta boiler nya bisa menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.“Kerjasama ini sangat menarik, tapi saya ingin menitipkan kepada mereka yang terlibat, bangunlah industri yang terpadu, jangan hanya melihatnya sebagai sugar, tapi sugar cane business,” jelasnya.Pabrik tersebut bakal dibangun dengan menggandeng investor asal Ceko, Invelt Group. Jika tak meleset, pabrik gula yang bernama PT Rosan Kencana Perkasa (RKP) tersebut akan mulai dibangun Agustus 2010 mendatang dan rampung pada tahun 2012. Kapasitas mesin produksi pabrik ini 6.000-8.000 TCD (ton cane per day/ton tebu per hari). Namun, pabrik ini tidak hanya mengolah tebu untuk dijadikan gula kristal putih saja, tapi juga memproduksi gula rafinasi.Nilai total investasi pendirian pabrik gula beserta mesin-mesinnya sebesar US$ 100 juta. Nantinya, sekitar 85% merupakan sokongan dana dari investor asal Czech Republic (Ceko) Invelt Gorup, dan sisanya dari kas dan masing-masing pemegang saham KUB.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News