Pabrik gula rafinasi Makassar Tene setop operasi



MAKASSAR. Perusahaan pabrik gula rafinasi Makassar Tene genap sepekan berhenti beroperasi lantaran tok bahan baku produksinya telah habis.

Perusahaan yang berbasis di Kawasan Industri Makassar ini memproduksi gula rafinasi dengan kapasitas 1.800 ton gula per hari. Pasokan produksi masih didominasi bahan impor seperti Thailand dan Australia.

Saat dimintai keterangan, Direktur Utama PT Makassar Tene, Abuan Halim enggan berkomentar banyak terkait terhentinya produksi tersebut. Ia mengaku kondisi tersebut hanya bersifat sementara dan saat ini pihaknya sudah mengupayakan untuk menambah pasokan.


"Saya masih di Jakarta dan melakukan survey, sekaligus mengupayakan penambahan produksi," kata Abuan Halim, Jumat (21/11/2014).

Sementara itu Plt Kadisperindag Sulsel Sidik Salam mengaku, pihaknya telah berkirim surat dan menyampaikan permohonan kepada pemerintah pusat dalam mengusulkan penambahan kuota bagi perusahaan Makassar Tene.

Menurut Sidik, perusahaan gula rafinasi tersebut selama ini cukup berkontribusi dalam menyuplai kebutuhan industri makan dan minuman di Sulsel dan Indonesia Timur.

Setiap bulan di Makassar kebutuhan gula rafinasi sekitar 200 ton untuk memenuhi 250-an industri yang ada. "Kami sudah bersurat, dan diharapkan bisa menjadi perhatian. Jangan sampai akibat kondisi ini bisa mempengaruhi pergerakan harga gula daerah," katanya.

Sebelumnya Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan pembatasan impor bahan baku gula rafinasi. Dari permintaan Asosiasi Gula Rafinasi sebanyak 3,05 juta ton, pemerintah hanya mengabulkan izin sebanyak 2,8 juta ton tahun ini.

Terhentinya produksi pabrik Makassar Tene melengkapi beberapa pabrik gula rafinasi lain yang telah lebih dulu mengalami kondisi yang sama di seluruh Indonesia karena kekurangan bahan baku.

Beberapa pabrik tersebut di antaranya PT Dharmapala Usaha Sukses, PT Duta Segar International dan PT Berkah Manis Makmur. (Hajrah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa