JAKARTA. Pabrik milik PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengalami gangguan lantaran banjir yang melanda ibukota. Selama dua hari sejak Senin (9/2) sampai Selasa (10/2), pabrik emiten farmasi yang berlokasi di kawasan industri Pulogadung, Jakarta, tidak beroperasi penuh.

Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menyatakan pabrik di Pulogadung hanya beroperasi setengah hari saat banjir besar melanda Jakarta. Namun, mulai hari ini, pabrik sudah beroperasi secara penuh. "Operasi tidak full tapi hari ini sudah berjalan normal kembali," kata Vidjongtius kepada KONTAN, Rabu (11/2),

Meski dua hari terkendala, namun hal tersebut tak menjadi persoalan serius bagi Kalbe. Vidjong bilang, hal ini lantaran banjir cepat surut sehingga pabrik bisa kembali beroperasi secara normal. "Hanya dua hari banjir ya, jadi belum ada gangguan apa-apa," terangnya.

Informasi saja, Kalbe memiliki pabrik yang dibangun di Pulogadung pabrik di Pulogadung sejak 31 Maret 2011. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 1.800 meter persegi (m2) dengan luas bangunan 3.800 meter persegi. Pabrik ini memproduksi obat kanker jenis tablet dan injeksi yang memiliki kapasitas 55 juta unit per tahun. Harapannya, produksi ini mensubtitusi obat kanker impor 30%-40%.

Kalbe sendiri sebetulnya telah memasarkan obat kanker sejak 1988. Kemudian perusahaan ini mengakuisisi salah satu perusahaan obat onkologi Indonesia pada tahun 1996, setelah itu pada tahun 2006 Kalbe mendirikan Institut Kanker dan Sel Punca. Lalu, tahun 2009 Kalbe membangun Kalbe Genomics (KalGen) sebagai laboratorium molekuler pertama di Indonesia, serta Kalbe Learning Centre merupakan pelatihan teknis bagi calon operator produksi di Kalbe.

Sementara itu, Kalbe juga memiliki pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut salah satunya memproduksi obat generik. Pada 2012, pabrik obat generik Kalbe memproduksi 87 juta tablet per bulan. Di sini diproduksi  sediaan tablet (2 line plain tablet, 3 line coated tablet) dan sediaan sirup kering (1 line).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa