Pabrik Kaltim Amonium Nitrat Capai 37% Target Produksi Tahunan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN)  tercatat sudah memproduksi 26.262 metrik ton amonium nitrat dan 20.925 metrik ton asam nitrat hingga pertengahan tahun 2024. Angka produksi ini menunjukkan capaian target produksi tahun 2024 sebesar 37,93% untuk amonium nitrat dan 37,78% asam nitrat. 

Sebagaimana diketahui, pabrik KAN merupakan wujud kolaborasi antar dua anak perusahaan BUMN yakni PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Dahana Investama Corp (PT DIC).

Pabrik bernilai investasi Rp 1,2 triliun yang berdiri di kawasan Kaltim Industrial Estate ini adalah wujud nyata dukungan Pupuk Kaltim terhadap upaya hilirisasi yang gencar digaungkan pemerintah. 


Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyatakan sebagai produsen pupuk, Pupuk Kaltim tentu membutuhkan bahan baku yang bisa diperoleh dengan cepat dengan kualitas terbaik. 

Tambahan suplai amonium nitrat sebagai bahan baku pupuk dari Pabrik KAN ini bisa menjamin kelancaran produksi pupuk oleh Pupuk Kaltim, khususnya NPK yang berbasis nitrat dan asam nitrat.

Baca Juga: Baru Listing Oktober 2023, Pengembang Properti Segmen MBR Ini Sudah Bagi Dividen

“Ke depannya, produksi amonium nitrat yang dihasilkan Pabrik KAN juga bisa disuplai ke pabrik Pupuk Kaltim, yang menunjukkan komitmen perseroan dalam mengusung semangat hilirisasi pemerintah, dengan memanfaatkan by product hasil proses produksi gas alam amonia dan melahirkan produk turunan bernilai tambah, yakni amonium nitrat,” ungkap Budi, dalam keterangannya, Selasa (2/7). 

Dia melanjutkan, hilirisasi di industri pupuk dan petrokimia memang menjadi salah satu prioritas yang diusung Pupuk Kaltim dalam menjalankan roda perusahaan. Upaya yang diusung demi membangun kemandirian industri pupuk, seturut dengan roadmap pertumbuhan Pupuk Kaltim 40 tahun ke depan yang mencakup hilirisasi petrokimia berbasis energi terbarukan. 

Karena itulah, Pabrik KAN ini juga dirancang dan beroperasi dengan berbagai teknologi yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan penggunaan Reaktor SCR (selective catalytic reduction) dan teknologi paling efektif untuk mengurangi emisi NOx ke lingkungan.

 Selain itu, pabrik ini juga mengadopsi teknologi recovery untuk mengurangi konsumsi air raw condensate dan penggunaan energi listrik. Teknologi dan inovasi ini tentunya diharapkan bisa menjadi kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung upaya pencapaian net zero emission pemerintah di 2060.

Melihat fungsi dan peranan amonium nitrat yang sangat strategis di berbagai industri di Tanah Air, diproyeksikan permintaan amonium nitrat dalam negeri mencapai 580.000 ton di 2024. 

“Kehadiran Pabrik KAN yang berkapasitas 75.000 metrik ton amonium nitrat per tahun dan 60.000 metrik ton asam nitrat per tahun diharapkan permintaan amonium nitrat dalam negeri dapat dipenuhi sekitar 12%. Pada waktu yang bersamaan, produksi pabrik ini juga bisa mengurangi ketergantungan bahan baku impor,” jelasnya. 

Baca Juga: Lampu Merah Industri Manufaktur Indonesia, Daya Beli Makin Lesu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati