BONTANG. Pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Nitrat Indonesia resmi beroperasi kemarin (15/6). Pabrik bahan peledak terbesar di Tanah Air ini akan memproduksi amonium nitrat sebanyak 300.000 metrik ton per tahun. Proses pembangunan pabrik ini telah dimulai sejak tahun 2009 dengan menempati lahan seluas 10 hektare (ha). Antung Pandoyo, Direktur Utama Kaltim Nitrat, mengatakan, pembangunan pabrik tersebut merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan amonium nitrat di dalam negeri yang selama ini bergantung pada impor. Antung menjelaskan, selama ini Indonesia mengimpor sekitar 70% dari kebutuhan bahan peledak atau sebesar 550.000 metrik ton per tahun. Antung berkeyakinan kehadiran pabrik baru ini bisa memenuhi permintaan dalam negeri sebesar 300.000 ton amonium nitrat prilled. "Saat ini kesiapan operasional telah mencapai 100%," kata Antung, Jumat (15/6).
Pabrik Kaltim Nitrat mulai beroperasi
BONTANG. Pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Nitrat Indonesia resmi beroperasi kemarin (15/6). Pabrik bahan peledak terbesar di Tanah Air ini akan memproduksi amonium nitrat sebanyak 300.000 metrik ton per tahun. Proses pembangunan pabrik ini telah dimulai sejak tahun 2009 dengan menempati lahan seluas 10 hektare (ha). Antung Pandoyo, Direktur Utama Kaltim Nitrat, mengatakan, pembangunan pabrik tersebut merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan amonium nitrat di dalam negeri yang selama ini bergantung pada impor. Antung menjelaskan, selama ini Indonesia mengimpor sekitar 70% dari kebutuhan bahan peledak atau sebesar 550.000 metrik ton per tahun. Antung berkeyakinan kehadiran pabrik baru ini bisa memenuhi permintaan dalam negeri sebesar 300.000 ton amonium nitrat prilled. "Saat ini kesiapan operasional telah mencapai 100%," kata Antung, Jumat (15/6).