Pabrik ke-2 Proline Diproyeksi Beri Kontribusi Pendapatan hingga 6% ke Prodia (PRDA)



KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Emiten laboratorium dan klinik kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) melalui anak usahanya PT Prodia Diagnostic Line (Proline) menyatakan bahwa pembangunan pabrik kedua, diproyeksi akan menyumbang pendapatan hingga 6% terhadap PRDA. 

Ditemui dalam konferensi pers topping off pabrik kedua Proline di Cikarang, Bekasi pada Selasa (25/6), Direktur Proline Cristina Sandjaja menuturkan pabrik ini ditargetkan akan beroperasi pada kuartal I 2025. 

"Untuk kontribusi pendapatan ke Prodia secara keseluruhan mungkin hanya sekitar 5% sampai 6%," paparnya.


Baca Juga: Prodia Diagnostic Line (Proline) Topping Off Pabrik ke-2 di Cikarang

Proline baru saja meresmikan topping off pabrik keduanya di Cikarang, Bekasi. Pabrik pertamanya terletak di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang dan telah beroperasi sejak 2011.

Nilai belanja modal (capex) yang disiapkan untuk pembangunan pabrik kedua ini adalah sebesar Rp140 miliar dengan rincian sebesar Rp50 miliar untuk pembelian bangunan, lalu Rp22 miliar untuk material bangunan dan sisanya digunakan untuk finalisasi saluran produksi dan pembelian mesin. 

"Pembangunan pabrik kedua ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan produk-produk diagnostik dan permintaan in vitro diagnostic (IVD) di Indonesia dengan standar mutu dan kualitas global. Kami memproyeksi dengan adanya pabrik kedua ini, dapat mengakomodir kebutuhann produksi hingga 10 tahun ke depan," imbuhnya. 

Baca Juga: Realisasi Capex Prodia Widyahusada (PRDA) Capai 12% di Kuartal I-2024

Sementara itu, dari Prodia Widyahusada sendiri menyatakan pihaknya terus mengupayakan pertumbuuhan kinerja positif untuk kuartal II tahun 2024.

Indriyanti Rafi Sukmawati Direktur Business & Marketing PRDA  menyebutkan, pada kuartal II ini Perseroan masih melihat adanya peluang-peluang pertumbuhan baik dari segmen B2B dan B2C. 

Oleh karena itu, beberapa program nasional untuk meningkatkan retensi pelanggan dan loyalitas pelanggan akan semakin digencarkan seperti program “Be Healthy First” dan “Loyalty” bagi pelanggan B2C.

"Untuk mendorong pertumbuhan tes-tes next generation laboratory, Perseroan akan terus meningkatkan jumlah pemeriksaan esoterik untuk keperluan preventif dan prediktif serta layanan tes pemeriksaan chronic disease management.

Tentunya Perseroan akan berperan aktif dan memaksimalkan pendekatan edukatif secara intens kepada masyarakat terkait hal ini," imbuhnya. 

Baca Juga: Prodia & Roche Diagnostics Luncurkan Next Generation Laboratory Automation System

Hingga kini, capex PRDA sudah terserap sebanyak 10%-12% dari total dana Rp 250 miliar.

Alokasi dana capex sebesar 30%-35% untuk pengembangan digitalisasi dan teknologi informasi, 40%-55% untuk pengembangan dan peningkatan kapasitas alat laboratorium, dan selebihnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto