Pabrik kertas Basuki Rachmat berniat efisiensi



JAKARTA. Dalam menghadapi tantangan penurunan harga kertas, PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) menerapkan upaya efisiensi. Langkah yang diambil produsen kertas HVS ini adalah dengan terus melakukan revitalisasi pabrik untuk meningkatkan produksi.

Tiur Simamora, Sekretaris Perusahaan KBRI menilai, langkah efisiensi perlu agar dapat meredam tren penurunan harga kertas. Upaya efisiensi yang dilakukan misalnya dengan meningkatkan kapasitas mesin dan melepas aset yang tidak produktif.

"Tentunya kami harus meningkatkan penjualan. Tapi langkah pertama adalah menaikkan produksi," kata Tiur. Sejak Juli 2011, perseroan telah melakukan revitalisasi PM-1, satu-satunya mesin miliki perseroan yang beroperasi saat ini. Manajemen memperkirakan revitalisasi itu akan selesai tahun ini.


Dana yang dianggarkan untuk perbaikan dan peningkatan kapasitas mesin tersebut sebesar Rp 12 miliar. Sejak Juli hingga Desember 2011 emiten dengan kode saham KBRI ini telah menggunakan dana sebesar Rp 5 miliar yang digunakan untuk membayar uang muka komponen mesin baru yang diimpor dari luar negeri.

Setelah proses revitalisasi selesai kapasitas produksi PM-1 diperkirakan akan naik menjadi 12.000 ton per tahun. Tiur mengatakan kapasitas produksi mesin PM-1 saat ini mencapai 10.000 ton per tahun.

Tahun 2012 ini, Tiur memproyeksikan pendapatan usaha dapat tumbuh lebih dari 10% dibanding perolehan pendapatan tahun 2011 sebesar Rp 25,34 miliar. Sementara, untuk laba bersih KBRI berupaya untuk mencatatkan perolehan yang positif. Tahun 2011, perusahaan ini membukukan rugi Rp 19,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: