Pabrik kertas raksasa segera beroperasi di Sumsel



PALEMBANG. PT OKI Pulp and Paper yang diklaim sebagai pabrik kertas terbesar di Asia Tenggara akan segera beroperasi pada pertengahan 2016.

Pabrik milik grup Sinarmas yang berlokasi di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) ini memproyeksikan perolehan devisa hingga US$ 1,5 miliar atau Rp 20 triliun per tahun.

"Sebanyak 80% pulp atau bubur kertas (2 juta ton) dan 95% tisu (500 ribu ton) akan diekspor. Pangsa pasar ekspor kita adalah China," ujar Site Manajer PT OKI Pulp and Paper, Gadang Hartawan, Jumat (19/11).


Besarnya nilai ekspor tersebut diyakini Gadang akan berdampak pada perekonomian di Sumatera Selatan dan meningkatkan nilai ekspor hingga 32% persen. 

Ekspor nonmigas di Sumsel pada 2011 sebesar US$ 4,674 miliar.

"Rencana ekspor kita di tahun 2016 sebesar US$ 1,5 miliar ada peningkatan sebesar 32% untuk eskpor nonmigas di Sumsel," tambah Gadang.

Selain itu ia juga berkeyakinan pertumbuhan PDRB Sumsel bisa mencapai ke level 11% jika ditambahkan dengan nilai ekspor PT OKI Pulp and Paper.

Besarnya nilai ekspor yang akan dilakukan PT OKI Pulp and Paper membuat perusahaan harus memiliki bahan baku yang berlimpah.

Direktur Manajer OKI Pulp and Paper, G Sulistiyanto, mengatakan sebelum memutuskan untuk  berinvestasi di Kabupaten OKI, pihaknya terlebih dahulu membangun Hutan Tanaman Industri (HTI).

Bahan baku yang digunakan oleh PT OKI Pulp and Paper berasal dari HTI yang berada di Kabupaten OKI seluas 585.425 hektare dan di Kabupaten Musi Banyuasin seluas 202.532 hektare.

"Kita tidak mengambil bahan baku dari hutan alam, saat OKI Pulp and Paper didirikan sudah ada pasokan bahan baku," ujar Sulistiyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia