JAKARTA. Krisis garam konsumsi terjadi di sejumlah industri pengolahan garam dalam negeri. Salah satunya, UD Rizky Mandiri. Pabrik pengolahan garam berkapasitas 4.000 ton per bulan ini sudah berhenti beroperasi sejak pertengahan Februari 2017. Hal itu terjadi karena pasokan bahan baku garam sulit diperoleh, dan permohonan izin impor bahan baku garam konsumsi yang sudah diajukan sebanyak 30.000 ton untuk semester pertama tahun ini belum kunjung direstui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Direktur UD Rizky Mandiri Sukawi mengatakan, selaku produsen garam skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengeluhkan kelangkaan bahan baku garam. Ia bilang, saat ini, pihaknya telah merumahkan sebanyak 80 karyawan karena pabrik berhenti beroperasi.
Pabrik pengolahan garam setop beroperasi
JAKARTA. Krisis garam konsumsi terjadi di sejumlah industri pengolahan garam dalam negeri. Salah satunya, UD Rizky Mandiri. Pabrik pengolahan garam berkapasitas 4.000 ton per bulan ini sudah berhenti beroperasi sejak pertengahan Februari 2017. Hal itu terjadi karena pasokan bahan baku garam sulit diperoleh, dan permohonan izin impor bahan baku garam konsumsi yang sudah diajukan sebanyak 30.000 ton untuk semester pertama tahun ini belum kunjung direstui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Direktur UD Rizky Mandiri Sukawi mengatakan, selaku produsen garam skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengeluhkan kelangkaan bahan baku garam. Ia bilang, saat ini, pihaknya telah merumahkan sebanyak 80 karyawan karena pabrik berhenti beroperasi.