JAKARTA. Kerjasama strategis antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan perusahaan Australia, Direct Nickel (DNi) dalam pembangunan pabrik pengolahan nikel mencapai nilai US$ 800 juta-US$ 1 miliar. Djaja M. Tambunan, Direktur Keuangan Antam mengatakan, dengan kebutuhan investasi sebesar itu mayoritas akan dipenuhi oleh DNi. "Kita mungkin hanya akan penuhi 15% saja, karena porsi saham kita di sana minoritas," katanya di Jakarta, Jumat (18/7). Pada Januari lalu, DNi mengumumkan bakal bersama Antam membangun pabrik pengolahan Nikel di Buli, Halmahera, Maluku Utara. Pabrik yang akan mampu memproduksi 10.000-20.000 ton konsentrat nikel per tahun ini dibangun berdekatan dengan salah satu megaproyek Antam, yakni Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim).
Pabrik pengolahan nikel Antam-DNi capai US$ 1 M
JAKARTA. Kerjasama strategis antara PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dengan perusahaan Australia, Direct Nickel (DNi) dalam pembangunan pabrik pengolahan nikel mencapai nilai US$ 800 juta-US$ 1 miliar. Djaja M. Tambunan, Direktur Keuangan Antam mengatakan, dengan kebutuhan investasi sebesar itu mayoritas akan dipenuhi oleh DNi. "Kita mungkin hanya akan penuhi 15% saja, karena porsi saham kita di sana minoritas," katanya di Jakarta, Jumat (18/7). Pada Januari lalu, DNi mengumumkan bakal bersama Antam membangun pabrik pengolahan Nikel di Buli, Halmahera, Maluku Utara. Pabrik yang akan mampu memproduksi 10.000-20.000 ton konsentrat nikel per tahun ini dibangun berdekatan dengan salah satu megaproyek Antam, yakni Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim).