Pabrik ponsel Vivo di Cikupa bakal punya kapasitas 800.000 unit per bulan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dalam dua tahun ini, produsen ponsel Vivo akan menambah jumlah produksi smartphone hingga lebih dari 800.000 unit perbulan pada tahun 2019. Asal tahu saja Vivo berdiri di Indonesia tahun 2016.

Basis produksi Vivo masih difokuskan untuk memenuhi permintaan domestik terhadap seri ponsel vivo, antara lain Vivo V11 Pro, Vivo V11; maupun rangkaian seri Y seperti Y91 dan Y95.

Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia mengatakan seiring dengan ekspansi pasar, Vivo berterima kasih atas dukungan konsumen sehingga permintaan akan smartphone Vivo semakin meningkat.


“Komitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia dan menghadirkan rangkaian teknologi serta fitur inovatif menjadi motivasi kami untuk terus memperluas cakupan produksi di Indonesia” tuturnya dalam siaran pers, Selasa (11/12).

Pada Agustus 2017, pabrik Vivo Mobile Indonesia telah mengalami perluasan lahan hingga lebih dari dua kali lipat guna meningkatkan kapasitas produksi. Perluasan pabrik yang awalnya hanya satu gedung telah berkembang menjadi tiga gedung, dan pada tahun 2018 menjadi empat gedung. Untuk mendukung target produksi yang lebih tinggi di tahun 2019, vivo berencana melanjutkan ekspansi dengan menambah gedung baru.

Peningkatan kapasitas dan target produksi di pabrik diikuti dengan penambahan Line Checking di tahun ini, dimana masing-masing line memiliki beberapa person in charge untuk memastikan smartphone Vivo telah dirakit dengan benar. “Penambahan line baru ini semakin memastikan kualitas dari smartphone yang dihasilkan dari pabrik vivo di Cikupa sesuai dengan standar Vivo Global,” ungkap dia.

Seiring dengan perluasan area pabrik, Vivo Mobile Indonesia pun berencana untuk terus meningkatkan kontribusi penyerapan SDM lokal. Jika dibandingkan pada pertama kali berdiri, pabrik milik PT Vivo Mobile Indonesia mengalami signifikan dalam hal jumlah karyawan.

Dari awal produksi pada tahun 2016, jumlah karyawan pabrik independen Vivo di Cikupa kini telah meningkat hingga hampir 5 kali lipat yang terdistribusi baik dalam produksi, supervisi, hingga administrasi.

Edy menambahkan bahwa hadirnya teknologi baru dan fitur smartphone yang terus berkembang menjadi salah satu tantangan utama dalam menjaga konsistensi produksi Vivo di tanah air. Tren smartphone yang terus berkembang tak bisa dihindari seiring perubahan perilaku pengguna smartphone yang semakin kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini