JAKARTA. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) merupakan satu-satunya pabrik pupuk yang masih belum berkembang. Kekurangan pasokan gas menjadi biang keladi produksi perusahaan tersebut tak maksimal. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) selaku perusahan induk PIM berencana mengganti pasokan energi yang selama ini mengunakan gas, menjadi batubara. "Dari internal, kami akan lakukan program konversi yang tadinya gas dikonversi jadi energi, sekarang kita ganti dengan batubara," ujar Direktur Utama PIHC Arifin Tasrif di Bontang, Kamis (19/11).
Menurut dia, penggunaan batubara untuk PIM akan berdampak pada efisiensi perusahaan. Sebab untuk saat ini, harga gas yang disuplai ke PIM mencapai 9 dollar per MMBTU (million metric british thermal units). Padahal kata dia, harga ekonomis gas ke industri pupuk sekitar 6,5 dollar per MMBTU. Arif menargetkan penggunaan batubara untuk PIM bisa dalam waktu yang cukup panjang yakni 10 hingga 15 tahun.