JAKARTA. Perum Perhutani mendirikan pabrik sagu pertama kali di Papua dengan nilai investasi mencapai Rp 120 miliar. Hal ini seiring dengan meningkatkan nilai tambah sagu bagi masyarakat Papua. Pembangunan pabrik sagu berada di Distrik Kais dan masyarakat setempat juga mengizinkan berdirinya pabrik sagu pertama di Papua ini. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, tanpa persetujuan dari masyarakat adat, pabrik tidak berdiri. "Harganya yang wajar, jangan yang mahal. Pabrik ini belum tentu untung. Harga tepung 1 kg juga perlu tahu. Pabrik nggak boleh jual mahal-mahal, beli batang mahal nanti sagu mahal, pabrik tutup. Semua jadi mahal," kata Dahlan dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (27/9). Pada acara peninjauan tapak pabrik sagu, Dahlan juga melakukan prosesi pemberian uang bantuan kepada 6 ketua suku ada di Distrik Kais. Setelah itu dilanjutkan pemotongan pita penanda lokasi pabrik sagu.
Pabrik sagu pertama di Papua dibangun
JAKARTA. Perum Perhutani mendirikan pabrik sagu pertama kali di Papua dengan nilai investasi mencapai Rp 120 miliar. Hal ini seiring dengan meningkatkan nilai tambah sagu bagi masyarakat Papua. Pembangunan pabrik sagu berada di Distrik Kais dan masyarakat setempat juga mengizinkan berdirinya pabrik sagu pertama di Papua ini. Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan, tanpa persetujuan dari masyarakat adat, pabrik tidak berdiri. "Harganya yang wajar, jangan yang mahal. Pabrik ini belum tentu untung. Harga tepung 1 kg juga perlu tahu. Pabrik nggak boleh jual mahal-mahal, beli batang mahal nanti sagu mahal, pabrik tutup. Semua jadi mahal," kata Dahlan dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (27/9). Pada acara peninjauan tapak pabrik sagu, Dahlan juga melakukan prosesi pemberian uang bantuan kepada 6 ketua suku ada di Distrik Kais. Setelah itu dilanjutkan pemotongan pita penanda lokasi pabrik sagu.