Pabrik Slab Inalum-Maspion Group untuk domestik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pabrik slab aluminium kerjasama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) alias Inalum dengan Maspion Group bakal menyasar pasar domestik. Sebab selama ini slab aluminium yang ada di dalam negeri didapat dari impor. “Tentunya diutamakan domestic, sebab Maspion butuh juga,” kata Ricky Gunawan, Sekretaris Perusahaan Inalum kepada KONTAN (3/12). Menurut Ricky, jenis spesifik aluminium yang diperlukan Maspion adalah aluminium lembaran (sheet) yang juga akan diproduksi bersama dengan aluminium ini. Mengenai berapa rencana kapasitas produksinya, Ricky masih enggan membeberkan. “Sebab masih tunggu hasil feasibility study (studi kelayakan) dahulu,” terangnya. Diperkirakan setelah studi kelayakan didapat, kedua perseroan bisa menentukan berapa besaran dana yang diperlukan untuk investasi dan bagaimana skema pasarnya. Ricky mengatakan jika hasil studi kelayakan didapat di Desember ini, maka groundbreaking pabrik diperkirakan jatuh pada kuartal ketiga 2018.  

Waktu pembangunan tidak memakan waktu lama, Ricky menyebutkan paling tidak satu tahun. “Kemungkinan 2019 bisa beroperasi,” tuturnya. Sebelumnya dikabarkan bahwa nilai investasi fasilitas produksi slab aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara ini berjumlah US$ 100 juta. Diperkirakan saat mulai beroperasi, pabrik mampu menghasilkan 100.000 ton slab aluminium per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik ini, Inalum bakal membangun PLTU berkapasitas 2x350 megawatt di Kuala Tanjung yang bekerja sama dengan BT Bukit Asam Tbk (Persero). Satu unit PLTU 350 MW akan digunakan untuk keperluan pasokan energi pabrik baru sedangkan satu unit lagi akan digunakan untuk kawasan industri di sekitar Kuala Tanjung. Maspion Group menggunakan anak usahanya PT Alumindo Light Metal Industri Tbk (ALMI) dalam kerja sama ini. Selama ini perseroan masih mengimpor lembaran aluminium. ALMI merupakan bagian dari Maspion Group bergerak dalam lingkup kegiatan industri aluminum sheet, aluminum foil dan aluminum roll forming building decoration.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina