JAKARTA. Perusahaan besi baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dan PT Gunung Raja Paksi meminta Kementerian Perindustrian (Kemperin) segera mengatur pasokan baja slab produksi PT Krakatau Posco. Keduanya meminta agar produk baja tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Asal tahu saja, Krakatau Posco, perusahaan patungan Krakatau Steel dan perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel Tbk dan Pohang Steel Corporation (Posco). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton baja slab. Sebanyak 1 juta ton di antaranya untuk memenuhi kebutuhan Krakatau Steel. Nah, sisa produk baja slab 500.000 ton inilah yang diincar Gunawan Dianjaya maupun Gunung Raja Paksi. Dua perusahaan besi baja lokal itu mengaku kesulitan memperoleh pasokan baja slab dari Krakatau Posco. "Padahal kami perlu merogoh kocek lebih dalam untuk memperoleh baja slab dari Krakatau Posco ketimbang impor," ujar Gunato Gunawan, Direktur Gunawan Dianjaya Steel, usai menemui Menteri Perindustrian, Selasa (20/1).
Pabrikan baja minta aturan pasokan baja
JAKARTA. Perusahaan besi baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dan PT Gunung Raja Paksi meminta Kementerian Perindustrian (Kemperin) segera mengatur pasokan baja slab produksi PT Krakatau Posco. Keduanya meminta agar produk baja tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Asal tahu saja, Krakatau Posco, perusahaan patungan Krakatau Steel dan perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel Tbk dan Pohang Steel Corporation (Posco). Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton baja slab. Sebanyak 1 juta ton di antaranya untuk memenuhi kebutuhan Krakatau Steel. Nah, sisa produk baja slab 500.000 ton inilah yang diincar Gunawan Dianjaya maupun Gunung Raja Paksi. Dua perusahaan besi baja lokal itu mengaku kesulitan memperoleh pasokan baja slab dari Krakatau Posco. "Padahal kami perlu merogoh kocek lebih dalam untuk memperoleh baja slab dari Krakatau Posco ketimbang impor," ujar Gunato Gunawan, Direktur Gunawan Dianjaya Steel, usai menemui Menteri Perindustrian, Selasa (20/1).