Pabrikan diminta serap tembakau terdampak hujan



JAKARTA. Cuaca tahun ini dinilai kurang bersahabat dengan para petani tembakau. Pasalnya, hampir 60% tanaman tembakau saat ini kondisinya rusak akibat diguyur hujan setiap hari. Seperti yang terjadi di Temanggung, Jawa tengah.

Ketua APTI Temanggung, Ahmad Fuad mengatakan, meski tingkat kerusakan tembakau tahun ini merupakan terparah di Temanggung. Misalnya saja sepanjang Agustus sampai Oktober ini hujan terjadi hampir terjadi setiap hari.

Hal itu pun membuat tanaman bahkan sebagian tembakau rusak di lahan dan tidak bisa dibawa pulang untuk diproses. Selain itu, karena tembakau merupakan produk yang sangat sensitif terhadap cuaca, maka kualitas yang dihasilkan menjadi kurang maksimal.


Meksi begitu, kata Ahmad, meski tingkat kerusakan tahun ini cukup parah, namun para petani tidak begitu dirugikan. Pasalnya, para pabrikan masih mau menampung dan membeli hasil tembakau mereka. “Rata-rata tembakau kualitasnya menurun, tetapi masih bisa di tampung oleh pabrikan,” katanya, Rabu (12/10).

Namun Noer Ahsan, salah satu petani tembakau  asal Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Temanggung berharap, agar petani tidak merugi terlalu besar, pabrikan mau menyerap seluruh hasil tembakau. “Jika memang kuota dua pabrikan besar di Temanggung sudah tercukupi, maka pabrikan menengah dan kecil bisa menampung hasil  petani yang masih tersisa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan