KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan pasar sepeda motor listrik di Indonesia dipastikan bakal semakin ketat. Hal ini seiring merek-merek Jepang yang mulai berekspansi ke segmen motor listrik. Salah satu pabrikan Jepang, PT Astra Honda Motor (AHM) telah merilis motor listrik Honda EM1 e: pada pertengahan 2023 lalu. AHM juga menyediakan varian lainnya yaitu Honda EM1 e: Plus. Kedua model ini sama-sama mengikuti program subsidi penjualan motor listrik dari pemerintah. Setelah dipotong diskon subsidi Rp 7 juta, Honda EM1 e: dipasarkan dengan harga Rp 33 juta. Adapun Honda EM1 e: Plus dibanderol senilai Rp 33,5 juta.
Honda EM1 e: diproduksi di pabrik AHM yang berada di Pegangsaan, Jakarta Utara. AHM juga menggandeng rantai bisnis lokal dalam produksi Honda EM1 e: sehingga motor listrik ini memiliki nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%.
Baca Juga: GIIAS 2024 akan Segera Hadir dengan Diikuti 55 Merek Kendaraan Meski tidak menyebut data secara resmi, General Manager Corporate Communication Astra Honda Motor Ahmad Muhibbudin mengklaim penjualan motor listrik Honda berada dalam tren positif. Pihak AHM juga tidak menemui kendala dalam pengiriman produk ke konsumen. "Hingga April lalu, kami telah mengirim ratusan unit Honda EM1 e: ke dealer-dealer AHM," tutur Muhib belum lama ini. Manajemen AHM sudah bersiap menyambut era elektrifikasi di Indonesia. Dalam berita sebelumnya, AHM memiliki rencana untuk meluncurkan 7 kendaraan listrik berupa moped listrik dan sepeda motor listrik secara bertahap hingga 2030 mendatang. Komitmen AHM juga dibarengi dengan investasi baru untuk line produksi motor listrik di Indonesia. Selain AHM, Kawasaki Motor Indonesia juga telah memiliki dua model motor listrik yaitu Ninja e-1 di kategori sport bike yang dihargai sebesar Rp 149,9 juta dan Z e-1 di segmen naked bike dengan harga Rp 146,9 juta. Kedua motor listrik ini telah mengaspal sejak November 2023 dan berstatus sebagai produk impor utuh atau completely built up (CBU). PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebenarnya sudah melakukan studi pasar atau proof of concept (PoC) untuk motor listrik Yamaha E01 di beberapa kota Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan Medan. Sayangnya, belum ada kepastian kapan Yamaha akan mulai memasarkan motor listriknya di Tanah Air. Walau belum bicara secara gamblang, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku sudah memiliki rencana untuk memasarkan motor listrik di Indonesia. Potensi pasar dalam negeri pun cukup menarik seiring adanya program subsidi dari pemerintah.
Baca Juga: Sejumlah Mobil Listrik Baru Siap Ramaikan GIIAS 2024 "Tantangan terbesar saat ini adalah mengubah pola pikir konsumen yang lebih mengutamakan resale value dan infrastruktur pengisian baterai belum tersedia secara merata," kata Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Department Head SIS, Kamis (13/6). Sebelumnya, Suzuki Motor Corporation sudah pernah memamerkan motor listrik Suzuki e-Burgman di Japan Mobility Show 2023 lalu dan disebut-sebut siap dipasarkan secara global. Suzuki juga melakukan uji coba pada model Suzuki e-Access di India sejak dua tahun lalu. r Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISI) Budi Setiyadi mengatakan, pada dasarnya Aismoli sudah sangat menanti masuknya merek Jepang ke pasar motor listrik Indonesia. Sebab, merek Jepang sudah lama eksis di Indonesia dan sangat populer baik di kalangan pencinta otomotif maupun masyarakat biasa. r "Ketika pemain lama sudah mau ikut berkecimpung di pasar, ini akan menimbulkan keyakinan lebih dari konsumen untuk beralih menggunakan motor listrik," terang dia, Kamis (13/6).r Selain punya pangsa pasar besar di industri kendaraan roda dua, merek Jepang juga sudah lebih dahulu membangun ekosistemnya di Indonesia. Dealer-dealer motor Jepang relatif mudah ditemui di berbagai daerah Tanah Air. Hal ini menjadi modal berharga bagi mereka ketika berekspansi lebih lanjut di segmen motor listrik.r "Distribusi motor listrik akan lebih mudah, karena dealer motor Jepang tersebar lebih merata," imbuh Budi. r
Sementara itu, produsen motor listrik asal China, Sunra, tidak merasa khawatir dengan langkah merek Jepang yang mulai merangsek ke pasr motor listrik Indonesia. Sunra justru semakin tertantang untuk menyediakan motor listrik berkualitas dan memiliki harga jual yang kompetitif. r "Investasi Sunra senilai Rp 2 triliun untuk membangun fasilitas produksi di Kendal menunjukkan komitmen kami dalam menggarap pasar motor listrik di Indonesia," pungkas General Manager PT Sunra Distributor Indonesia Benny, Kamis (13/6).tr Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari