Pabrikan otomotif terus berekspansi



JAKARTA. Penerbitan beleid Low Cost Green Car (LCGC) alias mobil murah ramah lingkungan menjadi momentum bagi pabrik mobil untuk mengepakkan sayap bisnis. Beberapa pabrik otomotif sudah menyiapkan dana untuk kebutuhan investasi.

Perusahaan terbaru yang dikabarkan akan ekspansi adalah pabrikan otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motor Corps. Perusahaan itu berencana meningkatkan kapasitas produksi dan membangun pabrik baru di Indonesia.

Selain Indonesia, Mitsubishi juga menargetkan negara-negara berkembang Asia lain sebagai lahan ekspansi.  "Memang kami mempertimbangkan untuk memperkuat operasi di Indonesia. Tapi hingga kini belum ada yang diputuskan," demikian penuturan jurubicara Mitsubishi yang tidak dikutip namanya oleh Reuters Sabtu (15/6).


Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor tunggal Mitsubishi di Indonesia, Rizwan Alamsyah membenarkan kabar rencana ekspansi Mitsubishi Motor Corps ini. Menurut dia, kini Mitsubishi sudah melakukan studi terkait rencana tersebut.

Rizwan menambahkan, Mitsubishi masih mencari lokasi yang tepat untuk membangun pabrik barunya. "Wilayahnya di Jakarta dan sekitarnya. Yang pasti di kawasan industri," ujar Rizwan kepada KONTAN, Minggu (16/6).

Meski begitu, Rizwan masih enggan merinci jenis mobil apa yang akan diproduksi di pabrik baru ini. Seperti dikutip Reuters, pabrik baru Mitsubishi bakal memiliki kapasitas produksi sebanyak 100.000 unit kendaraan per tahun.

Nilai investasi untuk pembangunan pabrik diperkirakan mencapai 40 miliar yen, atau setara US$ 422,9 juta. Agenda ekspansi juga disiapkan pabrikan otomotif lain. Ambil contoh PT Honda Prospect Motor (HPM), produsen Honda, tahun ini akan menambah kapasitas produksi pabrik pertamanya dari 60.000 unit per tahun menjadi 80.000 unit per tahun.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi ini, HPM menggelontorkan dana sekitar US$ 35 juta dollar. "Saat ini kapasitasnya sudah naik menjadi 70.000 unit per tahun. Beberapa bulan lagi, kapasitas bakal naik menjadi 80.000 unit per tahun," tutur Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran HPM Sabtu (15/6).

Jonfis menuturkan, mulai tahun ini Honda akan memproduksi mobil murahnya. Untuk sementara, kata dia, produksi mobil murah akan dilakukan di pabrik yang sudah ada. Honda juga tengah mempersiapkan pabrik kedua yang berdekatan dengan pabrik pertama di kawasan Industri Mitra Karawang, Parung Mulya, Jawa Barat.

Investasi yang ditanamkan HPM untuk pabrik kedua ini  mencapai US$ 35 juta. Pabrik tersebut dijadwalkan beroperasi mulai awal 2014 dan memiliki kapasitas produksi 120.000 unit per tahun.

Produsen otomotif lain, PT Suzuki Indomobil Sales, berniat membangun pabrik baru di Cikarang yang diprediksi beroperasi 2015. "Total investasi Rp 8 triliun dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 unit per tahun," ujar Davy J Tuilan, Direktur Penjualan Suzuki Indomobil Sales beberapa waktu lalu.Untuk memproduksi mobil murah, Suzuki akan memakai pabrik di Tambun, Bekasi. Kapasitas pabrik ini akan didongkrak dari 180.000 unit per tahun menjadi 210.000 unit per tahun.

PT Nissan Motor Indonesia juga menyatakan komitmennya  untuk ikut bersaing di pasar mobil murah. Kini, Nissan Indonesia membangun pabrik baru di Cikampek, Jawa Barat, yang menelan investasi senilai US$ 400 juta. Pabrik itu memiliki kapasitas produksi 80.000 unit per tahun. Di pabrik tersebut, Nissan berencana memproduksi mobil murah dengan merek Datsun, awal 2014.

Pabrikan mobil dari grup Astra International, PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga telah menambah investasi. Untuk memproduksi Agya dan Ayla, ADM telah membangun pabrik di Karawang yang berkapasitas 120.000 unit per tahun. Nilai investasi pabrik baru ADM itu Rp 2,1 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi