JAKARTA. Investasi baru di industri ponsel masih berlanjut. Kali ini, perusahaan
gadget asal Prancis, PT Wiko Mobile Indonesia, memutuskan merakit ponsel di Indonesia. Sebelum Wiko, beberapa merek ponsel global sudah mendirikan pabrik perakitan di Indonesia termasuk Samsung (
lihat tabel). Wiko memilih order produksi di pabrik perakitan dalam negeri, untuk memenuhi kewajiban punya pabrik saat jualan ponsel di Indonesia. Dwi Lingga Jaya,
Chief Executive Officer (CEO) Wiko Indonesia menyebutkan, untuk merealisasikan pabrik tersebut, Wiko menggandeng Parastar Group. Selama ini, Parastar merupakan perusahaan distributor dan importir produk teknologi informasi (TI) dalam negeri.
Dwi bilang, seluruh investasi pembangunan pabrik ponsel berasal dari Parastar tersebut. "100% dana investasi pabrik ditanggung Parastar Group, seperti maklon" kata Dwi kepada KONTAN, Rabu (1/7). Jika tak ada aral melintang, pembangunan pabrik tersebut akan segera dimulai dalam waktu dekat. Adapun lokasi pabrik yang dipilih Wiko dan Parastar Group berada di Bitung, Tangerang. Jika sesuai dengan rencana, pembangunan pabrik akan rampung pada Desember 2015, dan mulai produksi pada Januari 2016. Pabrik ini nantinya terdiri dari dua lini produksi dengan kapasitas produksi satu lini sekitar 2.000 unit-3.000 unit ponsel per hari, atau sekitar 180.000 unit per bulan dari dua lini produksi. Jenis ponsel yang akan diproduksi di pabrik Wiko ini termasuk ponsel 4G LTE (
long term evolution). Dwi bilang, untuk tahap awal pihaknya menargetkan produksi sebesar 90.000 unit per bulan dari satu lini produksi. "Untuk nilai investasinya saya tidak ingat, manajemen Parastar Group yang pegang datanya," kata Dwi. Jika satu lini produksi sudah penuh, barulah lini produksi kedua baru mengoperasikan. Jika pabrik ini rampung, Wiko menargetkan, penjualan mereka bisa menembus 180.000 unit per bulan. Mengenai kewajiban tingkat kandungan dalam negeri untuk memproduksi ponsel, Dwi bilang tidak ada masalah. memang, Ihwal kebutuhan bahan baku produksi perakitan ponsel Wiko berasal dari China.
Namun, Dwi menandaskan bahwa perusahaannya bisa meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri lebih besar daripada ketentuan dalam aturan pemerintah. "Kami akan memakai melebihi apa yang pemerintah inginkan," jelas Dwi. Sejak diperkenalkan awal Februari lalu, Dwi mengklaim telah berhasil menjual sebanyak 60.000 unit ponsel Wiko di Indonesia. Namun sayang, Dwi tidak menjelaskan berapa target penjualan ponsel Wiko sampai akhir tahun ini. Beberapa varian ponsel Wiko yang telah beredar di di Indonesia antara lain; Fizz, Leny, Bloom, Rainbow. Yang terbaru, Wiko merilis varian Wiko Highway Pure yang diklaim sebagai ponsel 4G LTE paling tipis di dunia. Dari seluruh varian produk yang dijual di Indonesia, Wiko mengklaim menyasar seluruh segmen pasar, baik
entry level,
middle, dan premium. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia