KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perakitan otomotif nasional sudah melakukan otomatisasi menggunakan teknologi robotik. Hal ini menarik minat pabrikan robot kolaboratif asal Denmark, Universal Robots, kepincut memasarkan produknya di industri perakitan otomotif. General Manager Universal Robots, Sakari Kuikka, menjelaskan potensi pasar Indonesia menjanjikan karena rasio penggunaan robot di industri manufaktur Indonesia secara keseluruhan masih rendah. Baca Juga: SDM industri otomotif siap adaptasi ke industry 4.0
"Rasio penggunaan robot Malaysia dan Thailand lebih tinggi dibandingkan Indonesia, yakni 40-50 robot per 10 ribu karyawan. Negara lain, seperti Filipina dan India, berada satu level dengan Indonesia dengan rasio 3-4 robot per 10 ribu karyawan," ujar Sakari, Kamis (15/8). Sakari Kuikka mengatakan pengguna terbesar kolaboratif robot di Indonesia berasal dari sektor otomotif dan elektronik. Pada sektor otomotif pengguna terbesar berasal dari pelaku usaha komponen khususnya tier 2 dan tier 3. "Robot kami hanya bisa mengangkut maksimal beban 10 kg sehingga lebih cocok untuk industri pendukung otomotif seperti komponen tier 2 dan 3,” katanya.