Pacific Oil minati investasi hulu migas Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan energi independent Pacific Oil & Gas (PO&G) tengah menjajaki langkah untuk menambah investasi baru di sektor energi di Indonesia, khususnya sektor industri hulu migas dan ketenagalistrikan. Presiden Direktur PO&G Indonesia, Kusnan Rahmin mengatakan, tujuan utama PO&G adalah menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan blok-blok migas baru. Juga membangun serta mengoperasikan proyek-proyek pembangkit listrik dalam rangka membantu pemerintah memenuhi pertumbuhan permintaan energi yang terus meningkat.

"Awalnya, bisnis kami bermula di Indonesia. Sejauh ini kami telah berinvestasi di tiga Blok Migas di Sumatera," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (16/10).

Asal tahu saja, di luar negeri, PO&G telah membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) Xiamen, 780 MW, di Fujian, China. PLTGU Xiamen ini 100% milik PO&G.


Adapun saat ini, pemerintah telah mencanangkan program percepatan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik baru berkapasitas 35.000 Megawatt (MW) hingga tahun 2019. Dari 35.000 MW tersebut, sekitar 7 GW di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas. “Karena itu, PO&G sangat siap membantu pemerintah mencapai target pembangunan tersebut, terutama unit-unit baru PLTG-nya, sebab kami menguasai teknologi dan berpengalaman untuk itu," terangnya.

Saat ini aset-aset utama PO&G berada di Indonesia dan China. Sementara pembangunan satu unit Receiving & Terminal LNG masih berlangsung di Kanada. Adapun PO&G Indonesia berpartner dengan Pertamina, di mana PO&G menguasai 25% non-operator interest di Blok Jambi Merang, Sumatera Selatan. Blok Jambi Merang menghasilkan gas sebesar 120 juta BTU dan 6.000 BOPD.

PO&G juga memiliki 55% interest Blok Kisaran di Sumatera Utara. Bulan September 2015 SKK Migas dan Menteri ESDM telah menyetujui POD Pertama pengembangan lapangan Parit Minyak, Blok Kisaran. Masih di Sumatera Utara, PO&G juga memegang 55% interest Blok Migas Non Konvensional (MNK) Kisaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini