Pacu lifting migas, Pertamina masih berniat akuisisi blok migas di luar negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina masih berencana mengakuisisi sejumlah blok minyak dan gas (migas) di luar negeri. Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Taufik Aditiyawarman mengungkapkan, Pertamina sedang mengikuti proses bidding untuk sejumlah blok migas.

Hanya saja, Taufik tidak merinci blok-blok migas mana saja yang sedang dilirik Pertamina. “Saat ini juga ada beberapa blok yang sedang kami ikut untuk bidding, kriteria seperti apa, ya tentunya yang masih memiliki cadangan yang cukup besar, artinya dari sisi reserve to production rasionya masih cukup besar, kemudian juga volume produksinya bisa besar,” jelas dia, hari ini(30/7).

Saat ini pun, Subholding Upstream Pertamina melalui Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) memiliki beberapa wilayah kerja yang tersebar di beberapa negara. 


Pada sepanjang paruh pertama tahun ini, lapangan internasional menyumbang produksi minyak sebanyak 97 MBOPD dan gas 311 MMSCFD. Adapun produksi konsolidasi Subholding Upstream Pertamina secara total berjumlah 390 MBOPD untuk minyak dan 2.665 MMSCFD untuk gas.

Baca Juga: Produksi migas Pertamina capai 850 MBOEPD di semester 1-2021

Menurut Taufik, Pertamina berambisi untuk mengejar tingkat produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebanyak 4.000 MMSCFD. Dengan demikian, masih terdapat jarak antara target dan realisasi eksisting, baik pada produksi minyak maupun gas.

Dalam hal ini, strategi akuisisi lapangan migas di luar negeri dinilai bisa membantu Pertamina mengejar ambisi produksi migas yang telah ditetapkan. Terlebih, Pertamina belum mendapat temuan raksasa lagi di domestik.

“Di domestik saat ini kami belum mendapatkan temuan giant discovery. Blok Cepu, itu adalah the last giant discovery yang kami miliki dari sisi minyak, dan juga Tangguh untuk gas di Papua,” pungkas Taufik.

Selanjutnya: Patner Pertamina di Blok Rokan diumumkan 10 hari lagi, DPR: Harus pengusaha lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari