KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio modal alias capital adequacy ratio (CAR) PT Bank Syariah Mandiri tergerus dari 16,26% di kuartal keempat 2018 menjadi 15,62% di kuartal pertama 2019. Jika dibandingkan secara tahunan, CAR Bank Syariah Mandiri meningkat tipis dari 15,59%. “Penurunan modal disebabkan ekspansi pembiayaan yang berdampak pada meningkatnya ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko),” Direktur Risk Management and Compliance Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa kepada KONTAN, Minggu (26/5). Sepanjang kuartal 1/2019 entitas anak PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 69,10 triliun, tumbuh 2,36% (ytd) dari Desember 2018 senilai Rp 67,50 triliun, dan tumbuh 13,29% (yoy) dari Maret 2018 senilai Rp 60,99 triliun.
Pacu pembiayaan, modal Bank Syariah Mandiri menipis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio modal alias capital adequacy ratio (CAR) PT Bank Syariah Mandiri tergerus dari 16,26% di kuartal keempat 2018 menjadi 15,62% di kuartal pertama 2019. Jika dibandingkan secara tahunan, CAR Bank Syariah Mandiri meningkat tipis dari 15,59%. “Penurunan modal disebabkan ekspansi pembiayaan yang berdampak pada meningkatnya ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko),” Direktur Risk Management and Compliance Bank Syariah Mandiri Putu Rahwidhiyasa kepada KONTAN, Minggu (26/5). Sepanjang kuartal 1/2019 entitas anak PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 69,10 triliun, tumbuh 2,36% (ytd) dari Desember 2018 senilai Rp 67,50 triliun, dan tumbuh 13,29% (yoy) dari Maret 2018 senilai Rp 60,99 triliun.