Pacu Produksi Migas, PHM Resmikan 3 Proyek Strategis di WK Mahakam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) di bawah Subholding Upstream Pertamina, berkolaborasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meresmikan tiga proyek: Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL), Peciko 8A, dan Peciko 8B.

Peresmian proyek-proyek di Wilayah Kerja (WK) Mahakam ini sebagai langkah strategis untuk mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

General Manager PHM Setyo Sapto Edi mengatakan, PHM terus berupaya menjalankan kegiatan operasi hulu migas yang selamat. Proyek ini dapat diselesaikan dengan total manhours hingga 940.000 jam kerja selamat dan tanpa terjadi insiden.


Setyo menjelaskan, proyek Bekapai AL merupakan sebuah proyek pemasangan Gas Lift Compressor di anjungan existing Bekapai BA dengan gas-lift yang diinjeksikan ke sumur-sumur di anjungan existing Bekapai BG dan BL.

Baca Juga: SKK Migas Ungkap Ada 28 Blok dan 225 Lapangan Migas Tidak Berproduksi

Penginjeksian gas-lift ke sumur-sumur di anjungan tersebut sekaligus menandai tahap first gas-in atau onstream yang telah terlaksana pada 24 Mei 2024.

"Setelah melalui uji coba operasi selama 72 jam nonstop, Proyek Bekapai AL dinyatakan selesai dan beroperasi penuh pada 2 Juni 2024," kata Setyo dalam keterangan resmi, Selasa (16/7).

"Pemasangan Gas Artificial Lift itu memberikan perolehan (gain) produksi sekitar 2.500 BOPD,” tambah Setyo.

Sedangkan Proyek Peciko 8A – SWPG Debottlenecking --melalui pemasangan Booster Compressor Package, Liquid Transfer Pump, dan Diesel Engine Generator— merupakan pilot project PHM dalam memproduksi minyak dan gas pada mode Low Low Pressure (LLP) di anjungan existing SWPG.

Saat ini, gain produksi sebesar 6 MMSCFD dan diharapkan meningkat hingga 8 MMSCFD.

Untuk Project Peciko 8B, menurut Setyo, berupa pemasangan Booster Compressor Package, Liquid Transfer Pump, dan Diesel Engine Generator pada anjungan MWPA dan MWPB di lapangan lepas pantai Peciko. Proyek Peciko 8B merupakan kelanjutan upaya PHM untuk menambah produksi gas dan kondensat dari Lapangan Peciko.

”Kami terus menjalankan operasi hulu migas yang efektif, unggul dan ramah lingkungan sehingga WK Mahakam dapat memproduksi migas secara berkelanjutan. Serta berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional,” jelas Setyo.

Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti menyampaikan, peresmian ketiga proyek ini merupakan sebuah pencapaian penting sekaligus menunjukkan industri hulu migas nasional masih terus bergerak di tengah tantangan berat yang dihadapi.

”Proyek-proyek ini akan berkontribusi untuk menambah kapasitas produksi gas sebesar 36 MMSCFD, minyak dan kondesat sebesar 16.000 BOPD. Puncak produksi yang diharapkan dari ketiga proyek tersebut untuk gas sebesar 11,9 MMSCFD, serta minyak dan kondensat sebesar 2.025 BOPD,” ungkap Shinta.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sunaryanto menjelaskan bahwa PHI dan anak-anak perusahaan dan afiliasinya terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksplorasi dan pengembangan lapangan-lapangan migas untuk menemukan sumber daya baru.

“Melalui ketiga proyek yang telah diresmikan, kami yakin dapat terus menjalankan operasi dan bisnis secara berkelanjutan, sehingga dapat mencapai target produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada tahun 2030,” tuturnya.

Baca Juga: Pengamat: Impor LNG akan Untungkan Pelaku Industri, Tapi Penerimaan Negara Terancam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati