BANDUNG. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada tiga bulan pertama 2017 tidak mencapai target. Penyebabnya, kebijakan yang tidak menentu dan melambatnya perekonomian. Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan, saat ini, PAD yang terkumpul belum mencapai target 25%, padahal sudah satu per empat tahun. "Seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), baru mencapai 17% saja, mestinya sudah 25%," kata Amsakar, di Batam, Kamis (27/4). Perolehan BPHTB hingga akhir triwulan I-2017 baru tercapai Rp34,353 miliar dari target Rp 342,567 miliar sepanjang 2017.
PAD Batam kuartal I 2017 meleset dari target
BANDUNG. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada tiga bulan pertama 2017 tidak mencapai target. Penyebabnya, kebijakan yang tidak menentu dan melambatnya perekonomian. Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan, saat ini, PAD yang terkumpul belum mencapai target 25%, padahal sudah satu per empat tahun. "Seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), baru mencapai 17% saja, mestinya sudah 25%," kata Amsakar, di Batam, Kamis (27/4). Perolehan BPHTB hingga akhir triwulan I-2017 baru tercapai Rp34,353 miliar dari target Rp 342,567 miliar sepanjang 2017.