KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022 yang telah diaudit. Dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, BWPT berhasil membukukan pendapatan
all-time high sebesar Rp 4,6 triliun di sepanjang tahun 2022. Pencapaian ini, naik 56% dibandingkan dengan Rp 2,9 triliun di tahun sebelumnya. Seiring dengan kenaikan pendapatan, perseroan mencatat kenaikan EBITDA sebesar 35% YoY, dari Rp 817 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 1,1 triliun di tahun 2022.
Direktur Utama BWPT, Henderi Djunaidi, menyatakan hal ini tercapai berkat konsistensi perseroan selama tiga tahun terakhir. Pihaknya juga berhasil menekan biaya administrasi dan umum sebesar 29% diikuti dengan penurunan beban bunga hingga 36%. Hal ini menjadikan tahun 2022 menjadi titik balik BWPT kembali mencetak laba bersih sejak tahun 2014.
Baca Juga: WIKA Peroleh Kontrak Baru Rp 2,09 Triliun Hingga Februari 2023, Ini Rinciannya "Peningkatan kinerja finansial dan operasional perseroan yang sangat signifikan membuahkan
double gain bagi perseroan, melalui peningkatan produksi yang dicapai saat harga jual CPO sedang mengalami kenaikan," tutur Henderi, Minggu (9/4). Ia melanjutkan dari sisi produksi, BWPT berhasil mencatatkan pertumbuhan
double digit melalui produksi CPO yang meningkat 42% YoY dan produksi PK yang juga meningkat 52% YoY. Perseroan juga mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 41%, dari 236.000 ton menjadi 334.000 ton di tahun 2022. Tak hanya itu, pada tahun 2022 BWPT berhasil melakukan lompatan di tengah kondisi yang penuh tantangan. Di masa tersebut, BWPT tetap fokus menerapkan praktek agronomi yang baik, peremajaan pabrik dan alat-alat berat, peningkatan fasilitas perumahan karyawan dan umum di area kebun dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan. BWPT juga menyampaikan melalui keterbukaan informasi tentang pembelian kembali saham dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar yang sedang berlangsung hingga Mei 2023. Henderi menilai, pelaksanaan
buyback ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Perseroan pun optimis atas performa Perseroan di masa mendatang.
Baca Juga: Pendapatan Naik, Rugi Bersih Waskita Karya (WSKT) Malah Membengkak di 2022 Ke depan, BWPT berencana melakukan penambahan pabrik, pengembangan
existing land bank, dan senantiasa menguatkan nilai-nilai ESG dalam rangka mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. “Dengan praktik agronomi yang baik, umur perkebunan yang sedang prima, serta dukungan kebijakan pemerintah, perseroan optimis dapat meneruskan tren kinerja positif, dan kembali mencetak
double digit growth serta meraih pencapaian
all-time high di tahun-tahun mendatang," ujar Henderi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi