KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) menorehkan perbaikan di semester-I tahun 2023. Buktinya MAXI berhasil mencatatkan laba periode berjalan atau laba bersih sebesar Rp 2,54 miliar jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 yang justru mencatatkan rugi Rp 81,85 juta. 

Melansir dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten yang memproduksi makanan ringan dari akar tropis, seperti singkong dan ubi jalar ini mencatatkan penjualan bersih Rp 46,6 miliar di semester-I tahun 2023.

Meskipun angka penjualan ini turun 15,27% jika dibandingkan dengan penjualan di semester-I tahun 2022 yang mencapai Rp 55 miliar. 

Penjualan MAXI hingga akhir Juni 2023 berasal dari penjualan chips senilai Rp 21,89 miliar. Dimana angka ini turun 40,32% jika dibandingkan penjualan chips hingga akhir Juni 2022 senilai Rp 36,68 miliar. 

Baca Juga: Ekspansi Petrindo Jaya (CUAN), Masuk Bisnis Emas hingga Akusisi Anak Usaha INDY

Sektor lain adalah penjualan crackers senilai Rp 24,57 miliar yang naik 30% jika dibandingkan penjualan di semester-I tahun 2022 yang senilai Rp 18,89 miliar. 

Kemudian ada pula penjualan dari sektor lain-lain sebesar Rp 138,45 juta yang artinya naik 51,17% jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 91,58 juta. 

Meski penjualan turun MAXI dapat menekan beberapa beban, di antaranya beban pokok penjualan yang turun 25,89% dari Rp 41,83 miliar di semester-I tahun 2022 menjadi Rp 31 miliar di semester-I tahun 2023. 

Ada pula beban usaha yang turun 9,23%, dari Rp 11,7 miliar di semester-I tahun 2022 menjadi Rp 10,62 miliar di semester-I tahun 2023.  Per 30 Juni 2023, total aset MAXI mencapai Rp 201,67 miliar atau naik 28,32% dibandingkan total aset perusahaan pada akhir Juni 2022 yang sebesar Rp 157,15 miliar. 

Total aset MAXI adalah sumbangan dari total liabilitas dan ekuitas sebesar Rp 46,74 miliar dan Rp 154,93 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi