Pada Tahun Depan, Jokowi Minta Nilai Ekspor Indonesia Tetap Terjaga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, nilai ekspor menjadi salah satu aspek perekonomian yang perlu diperhatikan pada tahun 2023. Dengan kondisi nilai ekspor Indonesia yang melompat tinggi dalam dua tahun terakhir, Ia mengingatkan agar nilai ekspor tahun 2023 dapat tetap terjaga bahkan meningkat.

“Hati-hati tahun depan bisa menurun karena problem di Tiongkok yang belum selesai hingga ekonomi mereka juga turun karena policy nol Covid. Kemudian di Uni Eropa juga sama, pelemahan ekonomi pasti, resesinya kapan tinggal ditunggu saja,” kata Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/11).

Menurutnya saat ini Indonesia mulai mendapatkan kepercayaan dari investor dunia internasional. Kepercayaan tersebut, kata Jokowi, perlu didukung pembaruan kebijakan yang diikuti dengan implementasi yang baik di lapangan.


“Kita memang ingin membangun sebuah cara-cara kerja baru. Kita ingin membangun sebuah mindset baru. Itulah yang menimbulkan trust dan kepercayaan kepada kita, tapi hati-hati, masih perlu policy yang kita reform dan perlu pelaksanaan di lapangan yang benar,” imbuhnya.

Baca Juga: Optimistis dan Waspada, Jalan Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi pada 2023

Sama halnya dengan ekspor, Presiden menyampaikan bahwa pencapaian target nilai investasi tahun depan tidak akan mudah. Hal tersebut karena semua negara sama-sama bersaing untuk menarik para investor.

Untuk itu, Jokowi berpesan kepada seluruh jajarannya untuk bersama-sama menjaga arus modal masuk dalam rangka investasi di dalam negeri

“Saya titip kepada seluruh kementerian, kepada gubernur, pada bupati, pada wali kota, jangan sampai ada yang mempersulit, mengganggu capital inflow, arus modal masuk dalam rangka investasi ini, karena ini menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi kita,” tambahnya.

Saat ini nilai investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar dari Pulau Jawa dengan persentase mencapai 53%. Menurutnya hal tersebut merupakan keberhasilan pemerintah dalam membangun infrastruktur yang diikuti dengan pertumbuhan titik ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

"Dulu biasanya angkanya 70-30%, Jawa 70, luar Jawa 30. Sekarang luar Jawa sudah 53%. Inilah menurut saya keberhasilan membangun infrastruktur yang diikuti menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru dan diikuti oleh investasi yang menuju ke luar Jawa,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi