Pada tahun depan, Kino Indonesia (KINO) siapkan belanja modal Rp 400 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) berupaya untuk mendongkrak kinerja usahanya di sisa tahun 2021. Emiten tersebut menargetkan setidaknya penjualan dan laba bersih tahun ini bisa setara dengan pencapaiannya di tahun 2020. 

Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, KINO membukukan penjualan sebesar Rp 4,02 triliun pada tahun 2020. Nilai ini turun 13,91% (yoy) dibandingkan penjualan KINO di tahun 2019 sebesar Rp 4,67 triliun.

Sementara di akhir tahun 2020, KINO meraih laba neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 113,69 miliar. Jumlah ini merosot 78,15% (yoy) dibandingkan laba neto perusahaan di tahun 2019 sebesar Rp 520,44 miliar.


Direktur Kino Indonesia Budi Muljono mengungkapkan hingga akhir tahun perseroan memproyeksikan bisnis konsumer akan semakin membaik meskipun belum kembali ke level sebelum adanya pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) optimistis bisa lampaui target kinerja tahun ini

“Namun dengan distribusi vaksin yang semakin baik dan jumlah kasus Covid-19 yang terus rendah, ke depan kami optimis akan terus membaik dan kembali normal,” jelas Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (12/12). 

Dia juga menilai, selain adanya tantangan bisnis dari dampak pandemi Covid-19, masih banyak hambatan yang perlu dimitigasi. Terutama dari sisi tingkat konsumsi masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih, hal itu lantaran kondisi ekonomi yang membaik secara perlahan.

Untuk mengatasinya, KINO pun telah menyiapkan strategi bisnis yakni dengan terap berfokus pada produk-produk yang dibutuhkan konsumen. Selain itu perseroan juga aktif melakukan pemasaran yang efektif untuk menaikkan penjualan hingga akhir tahun. 

Dari sisi belanja modal atau capex, dia menyebut bahwa KINO mencadangkan capex sebesar Rp 300 miliar. Penggunaan dana itu digunakan untuk refreshing mesin yang sudah perlu diganti serta penggantian aset yang terbakar tahun lalu. “Selain itu kami juga investasi di IT untuk memaksimalkan performa ke depan melalui berbagai otomatisasi dan penggunaan sistem,” katanya. 

Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) makin fokus pada bisnis elektrifikasi dan green energy

Adapun di tahun depan, KINO berencana untuk mencadangkan capex sebesar Rp 350 miliar hingga Rp 400 miliar yang nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan market

Sebagai informasi, hingga 30 September 2021, penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun. 

Editor: Tendi Mahadi