Pada tahun ini, Protech Mitra Perkasa (OASA) bidik pertumbuhan kinerja setinggi 30%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) targetkan pertumbuhan kinerja 30% tahun ini. Komisaris Utama OASA, Anton Santoso menyebutkan proyeksi usaha tahun ini diharapkan lebih baik dari tahun lalu. 

Dengan adanya program vaksinasi pihaknya berharap ekonomi berangsur pulih kembali. "Semua tergantung bagaimana hasil dari vaksinasi dan penanggulan penyebaran Covid-19," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (6/5).

Menilik hasil kinerja perusahaan, hingga kuartal I kemarin tercatat pendapatan OASA sebesar Rp 2,18 miliar. Realisasi itu tumbuh 172,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 802,42 juta.


Baca Juga: Mitra International Resources (MIRA) kejar pertumbuhan pendapatan 10% tahun ini

Kendati pendapatan tumbuh signifikan, laba bersih OASA mencatatkan penurunan sebesar Rp 55,23% menjadi Rp 1,07 miliar dibandingkan kuartal I-2020 sebesar Rp 2,39 miliar.

Adapun salah satu penyebab penurunan laba bersih tersebut karena turunnya pendapatan operasi lainnya. Tiga bulan kemarin, OASA mencatatkan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp 863,76 juta atau turun 65,11% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,47 miliar.

Anton menjelaskan, penurunan laba bersih juga disebabkan oleh beban operasional perusahaan yang terus berjalan. Walau begitu, ia menilai iklim usaha dan bisnis sudah ada perbaikan. "Kami harapkan bisa terus membaik di tahun ini," tuturnya.

Untuk tahun ini, OASA masih memfokuskan usahanya di infrastruktur kelistrikan. Terutama di sektor EBT yang mendapat dukungan pemerintah dengan Perpres baru yang akan segera dikeluarkan.

Baca Juga: Ini sederet strategi XL Axiata (EXCL) jelang lebaran tahun 2021

Dari sana, manajemen menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar yang seluruhnya dari internal.

Dengan fokus tersebut, OASA membidik pertumbuhan kinerja hingga 30% tahun ini. "Target kinerja tahun ini kami harapkan dapat tumbuh 20%-30% dibanding tahun lalu yang terkena dampak Covid-19 yang sangat berat," tandasnya.

Selanjutnya: Terdampak pandemi, pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) turun 31% di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi